Di tengah riuhnya perayaan dan kemeriahan acara-acara penting, seringkali kita disuguhkan oleh sebuah pertunjukan yang memukau mata sekaligus membangkitkan semangat: tarian barongsai. Lebih dari sekadar hiburan, barongsai adalah warisan budaya Tionghoa yang sarat makna, keberanian, dan keberuntungan. Pertunjukan ini bukan hanya sekadar gerakan akrobatik, melainkan sebuah narasi visual yang memadukan seni, sejarah, dan kepercayaan turun-temurun.
Tarian barongsai dipercaya berasal dari Tiongkok kuno, meskipun tidak ada catatan pasti mengenai asal-usul geografis atau waktu spesifiknya. Beberapa legenda menyebutkan bahwa barongsai awalnya diciptakan untuk menakut-nakuti hewan buas yang menyerang perkampungan. Seiring waktu, tarian ini berevolusi menjadi sebuah seni pertunjukan yang menampilkan berbagai macam gaya, mulai dari barongsai utara yang menyerupai singa dengan gerakan anggun dan megah, hingga barongsai selatan yang lebih ceria dan penuh ekspresi.
Dalam kebudayaan Tionghoa, singa (atau yang diwakili oleh barongsai) dianggap sebagai simbol kekuatan, keberanian, kebijaksanaan, dan kemakmuran. Oleh karena itu, pertunjukan barongsai sangat lazim ditampilkan pada momen-momen penting seperti perayaan Imlek (Tahun Baru Cina), pembukaan bisnis baru, pernikahan, atau acara-acara yang diharapkan membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat. Kehadiran barongsai diyakini dapat mendatangkan energi positif, menghalau nasib buruk, serta membawa berkah dan kemakmuran bagi semua yang menyaksikannya.
Setiap detail dalam pertunjukan barongsai memiliki makna tersendiri. Barongsai sendiri, yang umumnya dikenal dengan sebutan "singa" dalam bahasa Mandarin (獅子, shīzi), adalah representasi dari semangat juang dan perlindungan. Kostum barongsai yang terbuat dari kertas, kain, dan bambu ini dimainkan oleh dua orang penari. Satu penari mengendalikan bagian kepala, sementara yang lain mengendalikan bagian badan dan ekor. Keduanya harus memiliki koordinasi yang luar biasa untuk menghidupkan karakter "singa" tersebut.
Gerakan barongsai sangat bervariasi, mulai dari gerakan akrobatik yang mengagumkan seperti melompat, berguling, hingga gerakan yang lebih halus seperti menggaruk, menguap, dan mengibas ekor. Gerakan ini menggambarkan berbagai emosi dan kepribadian singa, mulai dari kelincahan, kegagahan, hingga kegembiraan.
Warna yang digunakan pada kostum barongsai juga memiliki simbolisme yang mendalam.
Dalam pertunjukan, seringkali kita melihat dua jenis barongsai yang tampil bersama: barongsai merah dan barongsai kuning/emas. Keduanya biasanya tampil dengan tarian yang saling melengkapi, mencerminkan harmoni antara dua kekuatan besar atau dua entitas yang saling mendukung.
Pertunjukan barongsai tidak pernah lepas dari iringan musik yang dinamis. Suara genderang yang menggelegar, cymbal yang berdentang keras, dan gong yang bergemuruh menciptakan atmosfer yang penuh energi dan semangat. Musik ini tidak hanya berfungsi sebagai pengiring, tetapi juga sebagai pemberi aba-aba dan penambah kegembiraan bagi para penonton. Kembang api dan petasan seringkali turut memeriahkan suasana, seolah-olah menambah kemeriahan tarian singa itu sendiri.
Selain itu, kehadiran "pemain" lain seperti barongsai atau liong (naga) yang lebih panjang, serta berbagai atraksi seperti tarian kipas atau tarian naga, semakin memperkaya pengalaman menyaksikan pertunjukan barongsai. Interaksi antara penari barongsai dan penonton, seperti melempar "angpao" (amplop merah berisi uang) yang kemudian ditangkap oleh barongsai, menambah sentuhan interaktif yang membuat penonton merasa menjadi bagian dari kemeriahan tersebut.
Di era modern ini, hiburan barongsai tidak hanya terbatas pada perayaan Imlek. Pertunjukan ini telah menjadi daya tarik universal yang bisa disaksikan di berbagai festival budaya, acara perusahaan, hingga acara keluarga. Kemampuannya untuk membangkitkan semangat kebersamaan, kegembiraan, dan harapan membuatnya terus relevan sebagai salah satu bentuk hiburan yang kaya akan makna dan tradisi. Menyaksikan barongsai adalah pengalaman yang tak terlupakan, membawa penonton hanyut dalam keindahan gerak, kemegahan warna, dan semangat budaya yang tak lekang oleh waktu.