Waktu Ideal Shalat Fajar: Sebelum atau Sesudah Adzan?

Ilustrasi waktu fajar, matahari terbit perlahan Kegelapan Malam Waktu Shalat Fajar Adzan Subuh

Pertanyaan mengenai waktu pelaksanaan shalat fajar—apakah lebih baik dilakukan sebelum atau sesudah adzan Subuh—merupakan topik yang sering menimbulkan kebingungan di kalangan umat Islam. Untuk menjawabnya dengan tepat, kita perlu memahami perbedaan antara dua waktu yang terkait erat dengan terbitnya fajar, yaitu Fajr al-Kadhib (fajar palsu) dan Fajr al-Shadiq (fajar sejati).

Memahami Jenis-Jenis Fajar

Dalam syariat Islam, terdapat dua jenis fajar yang perlu diketahui sehubungan dengan penetapan waktu shalat Subuh (yang juga dikenal sebagai shalat fajar):

Kapan Waktu Shalat Fajar Dimulai?

Waktu dimulainya shalat Subuh, atau shalat fajar, adalah tepat ketika Fajr al-Shadiq telah terbit. Berdasarkan mayoritas dalil dari hadis Nabi Muhammad SAW, adzan Subuh (yang dikumandangkan oleh muadzin) seharusnya dilakukan bertepatan dengan masuknya waktu shalat tersebut.

Namun, dalam praktiknya di banyak masjid, terkadang adzan Subuh dikumandangkan sedikit lebih awal (sebelum Fajr al-Shadiq) sebagai bentuk kehati-hatian (ihtiyat), atau terkadang agak terlambat. Mayoritas ulama sepakat bahwa shalat Subuh dimulai ketika fajar sejati telah menyingsing.

Shalat Fajar Qabliyah Subuh (Sunnah Rawatib)

Shalat fajar yang paling sering dibahas dalam konteks ini adalah Sunnah Rawatib Qabliyah Subuh, yaitu shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan sebelum shalat Subuh wajib. Rasulullah SAW selalu menjaga shalat sunnah ini.

Berdasarkan hadis Aisyah RA, beliau berkata: "Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan dua rakaat (sunnah) sebelum Subuh meskipun dalam keadaan tergesa-gesa." (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, shalat sunnah fajar (Qabliyah Subuh) ini harus dilakukan sebelum shalat Subuh yang wajib. Waktu terbaik untuk mengerjakannya adalah setelah fajar sejati terbit, tetapi sebelum imam mengucapkan adzan Subuh wajib, atau sesaat setelah adzan jika muadzin telah mengikuti waktu yang benar (yaitu Fajr al-Shadiq).

Shalat Subuh Wajib: Sebelum atau Sesudah Adzan?

Shalat Subuh yang wajib hukumnya harus dilaksanakan setelah waktu Subuh benar-benar masuk, yaitu setelah terbitnya Fajr al-Shadiq.

Jika muadzin di masjid Anda mengumandangkan adzan tepat pada waktu Fajr al-Shadiq, maka shalat Subuh wajib dilakukan setelah adzan tersebut, biasanya setelah jeda sebentar untuk persiapan.

Namun, jika Anda mengetahui secara pasti bahwa waktu Subuh (Fajr al-Shadiq) telah tiba, tetapi adzan belum dikumandangkan, Anda diperbolehkan mendahului adzan untuk melaksanakan shalat Subuh wajib. Kuncinya adalah memastikan masuknya waktu shalat, bukan semata-mata mengikuti suara adzan jika ada perbedaan waktu yang signifikan.

Kesimpulan praktisnya adalah:

  1. Shalat Sunnah Fajar (Qabliyah): Dikerjakan pada waktu fajar sejati (setelah cahaya menyebar horizontal) dan sebelum shalat Subuh wajib.
  2. Shalat Subuh Wajib: Dikerjakan setelah fajar sejati terbit, dan secara umum mengikuti adzan Subuh yang dikumandangkan. Jika adzan dikumandangkan terlalu cepat (sebelum fajar sejati), tunggulah sejenak atau ikuti waktu yang telah ditetapkan oleh otoritas keagamaan yang terpercaya.

Inti dari ketepatan waktu shalat ini adalah mengikuti terbitnya Fajr al-Shadiq. Jika Anda berada di rumah dan tidak mendengar adzan, pastikan Anda memulai shalat Subuh Anda begitu Anda yakin bahwa fajar sejati telah menyingsing. Jangan pernah menunda shalat Subuh hingga matahari terbit, karena itu telah jatuh ke dalam waktu qada (mengganti).

🏠 Homepage