Dari Sabang, mentari menyapa pagi,
Hingga Merauke, senja berbisik nanti.
Berjuta wajah, bahasa berbeda,
Namun satu hati, merah putih bendera.
Di tanah Batak, tarian menggelegar,
Di tanah Jawa, halus budi terpancar.
Suku Dayak, kehormatan dijaga,
Papua kaya, dengan ragam aksara.
Gamelan berdendang, suling meliuk syahdu,
Gendang bertalu, irama menyatu padu.
Setiap daerah, pakaian terhias indah,
Batik berpadu tenun, mempesona tak bersalah.
Indonesia bukanlah sekadar gugusan pulau di peta. Ia adalah mozaik kehidupan yang terbentuk dari jutaan ragam. Dari ujung barat hingga timur, dari utara hingga selatan, terhampar kekayaan budaya yang luar biasa. Suku, bahasa, adat istiadat, kesenian, hingga cara pandang hidup yang berbeda-beda, semuanya adalah benang-benang yang merajut kain kebesaran bangsa ini.
Keragaman budaya bukanlah sebuah hambatan, melainkan fondasi utama kekuatan Indonesia. Ketika kita mampu menghargai, menerima, dan merayakan perbedaan, maka kita sedang membangun bangsa yang kokoh, toleran, dan penuh kasih. Keindahan pelangi tercipta bukan karena warna yang sama, tetapi karena perpaduan warna-warni yang berbeda namun saling melengkapi.
Puisi ini mencoba menangkap esensi dari keragaman tersebut. Melalui bait-bait yang sederhana, kita diajak untuk melihat betapa indahnya Indonesia saat seluruh elemen budayanya bersatu. Dari tarian yang dinamis di tanah Batak, kehalusan budi pekerti masyarakat Jawa, tradisi kehormatan suku Dayak, hingga kekayaan aksara dan seni di Papua, semua adalah bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa.
Alunan musik tradisional seperti gamelan, suling, dan gendang adalah suara hati nusantara. Pakaian adat yang beraneka ragam, dari batik yang mendunia hingga tenun yang memukau, adalah bukti kreativitas dan warisan leluhur. Setiap detail memiliki cerita, setiap motif memiliki makna.
Menghadapi globalisasi dan arus modernisasi, seringkali ada tantangan untuk tetap menjaga akar budaya. Namun, justru di sinilah letak pentingnya kesadaran kolektif. Melalui pendidikan, pelestarian seni dan tradisi, serta dialog antarbudaya, kita dapat memastikan bahwa kekayaan ini tidak akan pernah pudar.
Puisi ini adalah seruan untuk merayakan perbedaan, bukan menakutinya. Ini adalah pengingat bahwa dalam setiap keunikan budaya Indonesia, terdapat pelajaran berharga tentang bagaimana kita bisa hidup berdampingan dalam damai dan saling menghormati. Keberagaman adalah anugerah yang harus kita jaga dan syukuri setiap saat.
Mari kita jadikan Indonesia sebagai contoh dunia, di mana perbedaan dirayakan, persatuan diperjuangkan, dan harmoni budaya menjadi nadi kehidupan. Semoga puisi ini menginspirasi kita semua untuk terus mencintai dan melestarikan kekayaan nusantara.
Bhineka Tunggal Ika, terukir di dada,
Berbeda namun tetap satu bangsa.
Mari rawat, jaga, lestari,
Nusantara jaya, abadi.