Barisan aritmatika adalah salah satu konsep dasar dalam matematika yang sering ditemui, baik dalam studi formal maupun dalam kehidupan sehari-hari. Memahami cara menghitung elemen-elemen dalam barisan aritmatika dapat sangat membantu, terutama ketika berhadapan dengan pola angka yang berurutan dengan selisih yang konstan. Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana menghitung barisan aritmatika, mulai dari definisi dasar hingga rumus-rumus penting yang perlu Anda ketahui.
Secara sederhana, barisan aritmatika adalah urutan angka di mana selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap. Selisih tetap ini disebut dengan beda atau selisih aritmatika. Misalnya, barisan 2, 5, 8, 11, 14 adalah barisan aritmatika dengan beda sebesar 3. Setiap suku diperoleh dengan menambahkan 3 ke suku sebelumnya.
Elemen-elemen kunci dalam barisan aritmatika meliputi:
Rumus paling fundamental dalam menghitung barisan aritmatika adalah untuk menemukan suku ke-n. Rumus ini didasarkan pada suku pertama dan beda barisan. Untuk menemukan suku ke-n, kita perlu menambahkan beda sebanyak (n-1) kali ke suku pertama.
Di mana:
aₙ adalah suku ke-na₁ adalah suku pertaman adalah nomor urut suku yang ingin dicarib adalah beda barisanMisalkan kita memiliki barisan aritmatika: 3, 7, 11, 15, ...
Di sini, suku pertama (a₁) adalah 3.
Untuk mencari beda (b), kita kurangi suku kedua dengan suku pertama: 7 - 3 = 4. Atau suku ketiga dengan suku kedua: 11 - 7 = 4. Jadi, bedanya adalah 4.
Sekarang, mari kita hitung suku ke-10 (a₁₀) menggunakan rumus:
a₁₀ = a₁ + (10 - 1)b
a₁₀ = 3 + (9) * 4
a₁₀ = 3 + 36
a₁₀ = 39
Jadi, suku ke-10 dari barisan ini adalah 39.
Selain menemukan suku tertentu, terkadang kita perlu mengetahui total dari beberapa suku pertama dalam barisan aritmatika. Untuk tujuan ini, kita memiliki dua rumus yang dapat digunakan, tergantung pada informasi yang tersedia.
Jika Anda mengetahui suku pertama (a₁) dan suku ke-n (aₙ) dari suatu barisan, Anda dapat menghitung jumlah n suku pertama (Sₙ) dengan rumus:
Di mana:
Sₙ adalah jumlah n suku pertaman adalah jumlah suku yang dijumlahkana₁ adalah suku pertamaaₙ adalah suku terakhir (suku ke-n)Jika Anda tidak mengetahui suku terakhir tetapi mengetahui suku pertama (a₁) dan beda (b), Anda dapat menggunakan rumus berikut, yang merupakan pengembangan dari rumus pertama:
Kedua rumus ini akan memberikan hasil yang sama. Pilihlah rumus yang paling sesuai dengan data yang Anda miliki.
Mari kita gunakan barisan yang sama: 3, 7, 11, 15, ...
Kita ingin mencari jumlah 10 suku pertama (S₁₀).
Kita sudah tahu: a₁ = 3, b = 4, dan kita telah menghitung bahwa a₁₀ = 39.
Menggunakan Rumus 1 (dengan a₁₀ yang sudah diketahui):
S₁₀ = 10/2 * (a₁ + a₁₀)
S₁₀ = 5 * (3 + 39)
S₁₀ = 5 * 42
S₁₀ = 210
Sekarang, mari kita gunakan Rumus 2 (tanpa perlu menghitung a₁₀ terlebih dahulu):
S₁₀ = 10/2 * [2a₁ + (10 - 1)b]
S₁₀ = 5 * [2(3) + (9) * 4]
S₁₀ = 5 * [6 + 36]
S₁₀ = 5 * 42
S₁₀ = 210
Jadi, jumlah dari 10 suku pertama barisan tersebut adalah 210.
Konsep barisan aritmatika tidak hanya terbatas pada soal-soal latihan. Dalam kehidupan nyata, pola aritmatika dapat ditemukan dalam berbagai situasi. Contohnya termasuk:
Dengan menguasai cara menghitung elemen-elemen dalam barisan aritmatika, Anda akan lebih siap untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang melibatkan pola kuantitatif yang teratur.