Batuan Beku Dalam (Plutonik)

Batuan beku adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan, terbentuk dari pendinginan dan pemadatan magma. Secara spesifik, batuan beku dalam, atau yang juga dikenal sebagai batuan plutonik, memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari batuan beku luar (vulkanik). Pembentukannya terjadi jauh di bawah permukaan bumi.

Proses Pembentukan Batuan Beku Dalam

Kunci utama dalam pembentukan batuan beku dalam adalah kecepatan pendinginan. Karena magma yang membentuknya terperangkap jauh di dalam kerak bumi, proses pendinginan berlangsung sangat lambat—bisa memakan waktu ribuan hingga jutaan tahun. Pendinginan yang lambat ini memberikan kesempatan bagi mineral-mineral di dalam magma untuk tumbuh menjadi kristal yang besar dan saling mengunci (faneritik).

Struktur kristal yang kasar dan terlihat jelas adalah ciri khas yang paling mudah dikenali dari batuan plutonik. Batuan ini biasanya ditemukan ketika proses geologi seperti pengangkatan kerak bumi dan erosi telah mengikis lapisan batuan penutup di atasnya, mengekspos tubuh batuan beku yang padat ini.

Granit (Faneritik)

Visualisasi kasar struktur kristal besar pada batuan beku dalam.

Contoh Batuan Beku Dalam yang Paling Umum

Terdapat beberapa jenis batuan plutonik yang mendominasi formasi batuan beku dalam. Pengelompokan utama biasanya didasarkan pada komposisi mineralnya, terutama kandungan silika (SiO2).

1. Granit

Granit adalah batuan beku dalam yang paling terkenal dan paling melimpah. Ia diklasifikasikan sebagai batuan felsik (kaya silika) dan memiliki warna cerah. Granit didominasi oleh kuarsa (biasanya 20-60%), feldspar alkali, dan sejumlah kecil mineral gelap seperti biotit atau amfibol. Teksturnya yang kasar membuatnya sangat populer sebagai bahan bangunan dan dekorasi.

2. Diorit

Diorit berada di antara granit (felsik) dan gabro (mafik) dalam hal komposisi kimianya (intermediet). Batuan ini memiliki warna abu-abu muda hingga abu-abu gelap karena komposisi mineralnya yang terdiri dari plagioklas feldspar dan hornblende yang lebih banyak dibandingkan kuarsa. Meskipun kristalnya besar, ia tampak lebih ‘berbintik’ gelap daripada granit.

3. Gabro

Gabro adalah batuan beku dalam mafik (kaya magnesium dan besi) yang setara dengan basalt di permukaan. Batuan ini berwarna gelap (hitam atau abu-abu sangat gelap) dan memiliki kristal yang terlihat jelas. Gabro terdiri terutama dari plagioklas feldspar kaya kalsium dan piroksen. Ia merupakan komponen utama dari kerak samudra.

4. Peridotit

Peridotit adalah batuan beku dalam ultramafik, yang berarti ia sangat miskin silika tetapi sangat kaya akan mineral besi dan magnesium. Peridotit didominasi oleh mineral olivin dan piroksen. Batuan ini sangat penting karena diperkirakan menjadi penyusun utama mantel bumi di bawah kerak.

Signifikansi Geologis

Batuan beku dalam memainkan peran krusial dalam memahami sejarah tektonik bumi. Keberadaan intrusi besar, seperti batolit (massa granit yang luas), memberikan bukti tentang aktivitas magma yang terjadi jauh di bawah permukaan saat proses orogenesis (pembentukan pegunungan). Selain itu, batuan plutonik ini sering kali menjadi target eksplorasi untuk sumber daya mineral berharga, termasuk emas, tembaga, dan timah, yang proses pembentukannya sering terkait dengan fase akhir kristalisasi magma.

🏠 Homepage