Batu akik, atau sering disebut batu mulia (gemstone), telah lama menjadi incaran kolektor maupun mereka yang percaya akan khasiatnya. Sayangnya, popularitas ini juga membuka celah bagi pemalsuan. Mengenali batu akik asli dan palsu memerlukan ketelitian dan pengetahuan dasar. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk membedakan keaslian batu akik.
1. Pemeriksaan Visual (Mata Telanjang)
Cermati Inklusi (Isi Dalam Batu): Batu akik alami hampir selalu memiliki cacat atau inklusi (seperti serat, gelembung udara, atau zat mineral lain) di dalamnya. Batu palsu atau sintetis cenderung terlalu sempurna dan bening tanpa adanya ketidaksempurnaan alami.
Perhatikan Pola Warna dan Serat: Pola warna pada batu asli biasanya tidak monoton dan memiliki gradasi yang halus atau alami. Jika warnanya terlalu merata, terlalu tajam, atau polanya berulang persis (seperti dicetak), kemungkinan besar itu adalah batu buatan atau imitasi.
Analisis Retakan dan Permukaan: Jika terdapat retakan (fractures) pada batu, amati bagian dalamnya. Retakan alami biasanya tidak berwarna atau memiliki warna yang menyatu dengan batu. Retakan yang diisi oleh lem atau resin akan terlihat berbeda atau memiliki gelembung yang jelas.
2. Pengujian Fisik dan Taktil
Tes Suhu (Rasa Dingin): Batu akik asli, karena sifat mineralnya, akan terasa dingin saat pertama kali disentuh dan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk menghangat mengikuti suhu tubuh Anda. Batu plastik atau kaca akan cepat menghangat.
Uji Kekerasan (Skala Mohs): Meskipun ini memerlukan kehati-hatian, batu akik sejati memiliki kekerasan yang cukup tinggi (umumnya di atas 6 atau 7 pada Skala Mohs). Anda bisa mencoba menggoreskan jarum pada bagian batu yang tidak terlalu terlihat. Jika mudah tergores, itu mungkin kaca atau plastik. Namun, metode ini berisiko merusak batu, jadi gunakan hanya jika Anda yakin batu tersebut adalah barang murah.
Bobot Jenis (Density): Batu akik asli umumnya terasa lebih padat dan berat dibandingkan dengan imitasi berbahan plastik atau kaca dengan ukuran yang sama. Ini adalah indera peraba yang perlu diasah dari pengalaman.
3. Pengujian Menggunakan Alat Sederhana
Menggunakan Senter (Lentera): Arahkan senter LED yang terang ke batu. Batu akik asli akan menunjukkan kejernihan yang khas dan transmisi cahaya yang spesifik. Beberapa batu akan menunjukkan "efek mata kucing" (chatoyancy) atau "efek bintang" (asterism) yang hanya muncul pada batu asli. Batu palsu akan membiaskan cahaya secara seragam atau tidak sama sekali.
Periksa Gelembung Udara: Jika Anda melihat gelembung udara berbentuk bulat sempurna di dalam batu, itu adalah tanda kuat bahwa batu tersebut adalah kaca atau resin. Udara dalam batu alami biasanya tidak berbentuk gelembung sempurna melainkan berupa rongga atau serat.
Kesimpulannya, cara paling aman untuk membedakan batu akik asli dan palsu adalah dengan menggabungkan beberapa metode pengujian. Jika Anda membeli batu dengan harga yang sangat murah namun diklaim sebagai batu langka, skeptisisme adalah pertahanan terbaik Anda. Untuk kepastian mutlak, selalu konsultasikan dengan gemologis profesional yang dilengkapi dengan peralatan laboratorium.