Ilustrasi visualisasi batubara dengan tingkat kilap tinggi.
Pertanyaan mengenai apa itu batubara antrasit adalah sering muncul dalam diskusi mengenai sumber energi fosil. Secara geologis, antrasit merupakan tingkatan tertinggi dalam proses pembentukan batubara (peringkat tertinggi dari lignit, sub-bituminus, bituminus, hingga antrasit). Batubara ini unik karena memiliki karakteristik fisik dan kimia yang sangat berbeda dibandingkan jenis batubara lainnya, menjadikannya komoditas yang sangat dicari karena efisiensi pembakarannya yang unggul.
Pembentukan batubara antrasit adalah hasil dari metamorfosis batubara yang lebih muda, yaitu batubara bituminus, akibat tekanan dan suhu yang sangat tinggi serta waktu geologis yang sangat lama. Proses ini, yang dikenal sebagai peningkatan peringkat (coal rank advancement), menyebabkan hilangnya zat volatil (komponen yang mudah menguap seperti tar dan gas) secara signifikan dan peningkatan kandungan karbon murni.
Secara fisik, antrasit mudah dikenali. Ia memiliki warna hitam pekat dan sering kali menampilkan kilau seperti kaca atau metalik yang khas—inilah mengapa kadang ia disebut sebagai 'batubara berkilau'. Teksturnya sangat keras dan padat, dengan berat jenis yang lebih tinggi dibandingkan batubara lainnya. Karena kandungan zat volatil yang sangat rendah (biasanya kurang dari 15%), antrasit memerlukan suhu yang lebih tinggi untuk menyala dibandingkan batubara bituminus.
Karakteristik utama yang membedakan batubara antrasit adalah kandungan karbonnya yang sangat tinggi, sering kali mencapai 86% hingga 98% karbon murni berdasarkan basis kering bebas abu. Kandungan karbon yang tinggi ini berkorelasi langsung dengan nilai kalor (Heating Value) yang luar biasa besar. Antrasit menghasilkan energi termal tertinggi per satuan massa dibandingkan semua jenis batubara lainnya, seringkali melebihi 30 Megajoule per kilogram (MJ/kg).
Selain karbon tinggi, antrasit juga memiliki kandungan abu dan sulfur yang relatif rendah. Kandungan sulfur yang rendah adalah keuntungan besar dari sudut pandang lingkungan, meskipun pembakaran batubara tetap menghasilkan emisi CO2. Karena pembakarannya sangat bersih dan efisien, antrasit menghasilkan asap yang minimal saat dibakar.
Meskipun jumlah depositnya relatif lebih sedikit dibandingkan batubara bituminus, kegunaan batubara antrasit adalah sangat spesifik dan bernilai tinggi. Aplikasi utamanya meliputi:
Keunggulan utama batubara antrasit adalah efisiensi energinya yang tak tertandingi dan emisi asap yang rendah. Namun, ada tantangan signifikan dalam penggunaannya. Antrasit sangat sulit untuk digiling dan memerlukan peralatan khusus untuk diolah sebelum digunakan. Selain itu, titik nyalanya yang tinggi berarti ia tidak mudah dinyalakan, yang bisa menjadi kerugian dalam aplikasi pemanasan skala kecil yang membutuhkan penyalaan cepat.
Secara ringkas, batubara antrasit mewakili puncak evolusi batubara, sebuah sumber daya yang kaya energi dan padat karbon, yang berperan penting dalam segmen industri yang menuntut kinerja termal tertinggi dan kemurnian bahan bakar.