Pertanyaan "1 volt berapa mAh?" seringkali muncul ketika seseorang berinteraksi dengan berbagai perangkat elektronik, terutama yang menggunakan baterai. Namun, penting untuk dipahami bahwa ini adalah pertanyaan yang mengandung kesalahpahaman mendasar mengenai satuan yang digunakan dalam kelistrikan. Volt (V) dan miliampere-hour (mAh) mengukur dua aspek yang sangat berbeda dari daya listrik, sehingga tidak ada konversi langsung antara keduanya. Memahami perbedaan ini krusial untuk mengetahui performa baterai dan kebutuhan daya perangkat Anda.
Volt, yang merupakan satuan dari beda potensial atau tegangan listrik, dapat diibaratkan sebagai 'tekanan' yang mendorong elektron mengalir dalam sebuah sirkuit. Semakin tinggi voltase, semakin besar 'dorongan' tersebut. Ini mirip dengan tekanan air dalam selang; semakin tinggi tekanannya, semakin jauh air bisa meluncur. Dalam konteks baterai, voltase menunjukkan seberapa besar energi yang dapat 'diberikan' oleh sel baterai.
Contohnya, baterai AA standar umumnya memiliki tegangan 1.5 volt. Baterai ponsel umumnya beroperasi pada tegangan sekitar 3.7 volt atau 5 volt (untuk port USB). Tegangan ini menentukan seberapa banyak energi yang bisa dikeluarkan oleh sumber daya tersebut dalam satu satuan waktu. Perangkat elektronik dirancang untuk beroperasi pada rentang tegangan tertentu. Memberikan tegangan yang terlalu tinggi dapat merusak komponen internal, sementara tegangan yang terlalu rendah mungkin tidak cukup untuk mengoperasikan perangkat dengan baik.
Di sisi lain, miliampere-hour (mAh) adalah satuan kapasitas baterai. Satuan ini menunjukkan seberapa banyak muatan listrik yang dapat disimpan dan disuplai oleh baterai. Angka mAh menggambarkan 'jumlah' energi yang tersedia. Jika Anda membayangkan baterai sebagai tangki bensin, mAh adalah ukuran seberapa besar tangki tersebut.
Misalnya, baterai ponsel dengan kapasitas 3000 mAh berarti secara teoritis baterai tersebut dapat menyuplai arus sebesar 3000 miliampere (atau 3 ampere) selama satu jam, atau 1500 miliampere selama dua jam, dan seterusnya. Semakin besar angka mAh, semakin lama perangkat dapat bertahan sebelum baterai perlu diisi ulang, asalkan konsumsi dayanya konstan.
Perbedaan utama terletak pada apa yang diukur. Volt mengukur potensial atau 'kekuatan' dorongan, sedangkan mAh mengukur 'jumlah' atau 'kapasitas' penyimpanan energi. Keduanya adalah komponen penting dalam memahami performa baterai, tetapi mereka tidak saling menggantikan.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang energi total yang tersimpan dalam baterai, kita perlu mempertimbangkan keduanya, serta faktor-faktor lain seperti daya tahan baterai. Hubungan antara voltase, arus (dalam ampere), dan waktu (dalam jam) dapat dihitung dalam satuan Watt-hour (Wh). Rumus sederhananya adalah:
Energi (Wh) = Tegangan (V) × Kapasitas (Ah)
Perhatikan bahwa kapasitas di sini harus dalam Ampere-hour (Ah), bukan miliampere-hour (mAh). Untuk mengonversi mAh ke Ah, Anda membaginya dengan 1000. Jadi, jika sebuah baterai memiliki tegangan 3.7V dan kapasitas 3000mAh (3Ah), maka energi total yang tersimpan adalah:
Energi = 3.7 V × 3 Ah = 11.1 Wh
Angka Watt-hour (Wh) inilah yang memberikan perbandingan yang lebih akurat mengenai total energi yang disimpan oleh baterai, terlepas dari voltase nominalnya. Maskapai penerbangan sering menggunakan Wh untuk membatasi kapasitas baterai yang boleh dibawa penumpang.
Saat memilih adaptor charger atau power bank, Anda akan melihat kedua spesifikasi ini. Penting untuk memastikan adaptor charger memiliki voltase yang sesuai dengan perangkat Anda. Misalnya, ponsel yang membutuhkan 5V tidak boleh diisi daya dengan adaptor 12V. Kapasitas mAh dari power bank atau charger akan menentukan berapa kali Anda dapat mengisi ulang baterai perangkat Anda.
Jadi, ketika Anda melihat spesifikasi baterai, misalnya 3.7V 5000mAh, ini berarti baterai tersebut beroperasi pada tegangan nominal 3.7 volt dan memiliki kapasitas penyimpanan yang setara dengan menyuplai 5000 miliampere selama satu jam. Memahami perbedaan antara Volt dan mAh akan membantu Anda membuat pilihan yang lebih cerdas terkait perangkat elektronik dan aksesorisnya, serta menghindari kebingungan yang umum terjadi.