Setelah kumandang azan selesai dikumandangkan, baik itu untuk salat Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, maupun Isya, umat Muslim dianjurkan untuk segera membaca doa atau pujian khusus. Amalan ini merupakan sunnah yang sangat dianjurkan karena waktu antara azan dan iqamah diyakini sebagai salah satu waktu mustajab untuk berdoa.
Banyak riwayat yang mendukung anjuran ini, menekankan bahwa doa yang dibaca pada jeda waktu tersebut memiliki peluang besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Memahami lafal bacaan dalam bentuk Latin (transliterasi) sangat membantu bagi mereka yang belum lancar membaca teks Arab aslinya, atau bagi para mualaf yang sedang dalam proses belajar.
Berikut adalah bacaan doa yang umum diamalkan setelah selesai mendengar azan:
Bacaan Latinnya adalah:
Allaahumma Rabbah Hadihi Da'watit Taammah, Wash-Shalata Al-Qaa’imah, Aati Muhammadanil Washeelata Wal Fadliilah, Wad Darajatar Rofi’ah, Wab’atshu Maqaa-man Mahmudalladzi Wa’adtah, War Zuqnaa Syafaa’atahu Yauma Al-Qiyaamah.(Ya Allah, Tuhan Pemilik seruan yang sempurna ini dan salat yang didirikan. Berikanlah kepada Muhammad wasilah (pertolongan) dan fadilah (keutamaan), serta derajat yang tinggi. Dan bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya, dan karuniakanlah kepada kami syafaatnya di hari kiamat.)
Terdapat beberapa alasan mendasar mengapa amalan ini sangat ditekankan dalam Islam. Pertama, azan adalah panggilan langsung dari Allah melalui muazin untuk menghadap-Nya dalam shalat. Setelah panggilan tersebut, kita dianjurkan merespons dengan doa penegasan. Rasulullah SAW bersabda bahwa ketika mendengar azan, umat Islam dianjurkan untuk mengucapkan seperti yang diucapkan muazin, kemudian bershalawat kepada Nabi, dan menutupnya dengan doa khusus tersebut.
Kedua, seperti yang disebutkan dalam hadis, doa di antara azan dan iqamah tidak akan ditolak. Ini adalah jendela kesempatan emas untuk memohon apa pun hajat kita, baik urusan duniawi maupun ukhrawi. Banyak Muslim yang memanfaatkan momen ini untuk memohon ampunan, rezeki yang halal, ketenangan hati, dan perlindungan dari siksa neraka.
Penggunaan transliterasi Latin sangat membantu dalam pelestarian dan penyebaran ajaran Islam, terutama bagi komunitas yang belum mahir membaca Al-Qur'an atau teks Arab standar. Namun, perlu diingat bahwa transliterasi hanyalah upaya mendekati bunyi aslinya. Beberapa huruf Arab, seperti 'Ain (ع) atau Ha’ (ح), sulit direpresentasikan secara sempurna dalam alfabet Latin.
Oleh karena itu, meskipun menggunakan versi Latin, niat dan pemahaman makna tetap menjadi hal yang utama. Usahakanlah untuk secara bertahap mempelajari pelafalan Arab yang benar sembari memanfaatkan transliterasi ini sebagai panduan awal. Memahami artinya—seperti permohonan agar Nabi Muhammad SAW mendapatkan kedudukan terpuji (Maqam Mahmud)—juga meningkatkan kekhusyukan saat berinteraksi dengan teks tersebut.
Proses ini tidak hanya ritualistik, tetapi juga membangun hubungan spiritual yang erat dengan syiar Islam. Setiap kali azan berkumandang, itu adalah pengingat bahwa ada janji yang menanti, dan respons kita melalui doa adalah wujud penghormatan kita terhadap panggilan suci tersebut.
Selain membaca doa utama di atas, terdapat beberapa amalan lain yang sebaiknya dilakukan:
Mengintegrasikan kebiasaan membaca pujian setelah azan ini ke dalam rutinitas harian akan memberikan dampak signifikan pada kualitas ibadah kita. Ini adalah bentuk komunikasi langsung yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, memperkuat keyakinan bahwa doa kita didengar dan akan dikabulkan oleh Rabbul 'Alamin, khususnya pada momen yang penuh keberkahan ini.
Kesimpulannya, mempraktikkan doa setelah azan dengan menggunakan panduan Latin ini adalah langkah awal yang baik untuk meraih keutamaan waktu mustajab tersebut. Dengan pemahaman makna yang kuat dan konsistensi dalam mengamalkannya, seorang Muslim akan merasakan kedekatan yang lebih mendalam dengan ajaran agamanya. Jangan biarkan momen emas antara azan dan iqamah terlewatkan tanpa doa permohonan terbaik.