Puisi Rindu Suami Terkasih

Kepergianmu meninggalkan ruang kosong yang takkan pernah terisi. Setiap sudut rumah mengingatkanku pada tawa dan kehadiranmu yang hangat. Rindu ini adalah teman setia yang tak pernah pergi, membisikkan kenangan di setiap hembusan napas.

Waktu berlalu, namun rasa kehilangan ini tak kunjung memudar. Tatapan mata yang dulu penuh cinta kini hanya ada dalam ingatan. Suara yang dulu menjadi penyejuk hati, kini hanya bisa kudengar dalam sunyi malam. Aku merindukanmu, suamiku tercinta, lebih dari kata-kata yang bisa terucap.

Bahkan dalam mimpi, kau hadir menyapa. Senyummu, pelukanmu, semua terasa begitu nyata. Namun saat terbangun, realitas kembali menyapa, bahwa semua itu hanyalah ilusi. Perasaan rindu ini seolah tak ada habisnya, seperti ombak yang terus menerpa pantai, tak pernah lelah membawa cerita.

Di taman hati yang sunyi,
Bunga kenangan mekar abadi.
Setiap kelopaknya adalah namamu,
Setiap wanginya adalah cintamu.

Langitku kini tak berbintang,
Bulan tak lagi berdendang.
Hanya ada gelap yang membentang,
Menanti hadirmu menerang.

Aku masih di sini, menanti,
Menjalani hari tanpa mentari.
Setiap helaan napasku,
Adalah bisikan rinduku padamu.

Terbanglah jauh, wahai duka,
Namun jangan lupa bawa,
Seuntai pesan untuknya,
Aku mencintainya, selamanya.

Tak ada hari tanpa aku bertanya pada diri sendiri, bagaimana rasanya jika kau masih di sini? Bagaimana kehidupan kita akan berlanjut bersama, berbagi suka dan duka? Pikiran-pikiran ini kadang membuatku terisak, namun di sisi lain, aku bersyukur atas setiap detik yang pernah kita lewati bersama.

Kenangan kita adalah harta karun tak ternilai. Tawa lepas saat kita jalan-jalan, obrolan panjang di malam hari, bahkan pertengkaran kecil yang selalu berakhir dengan pelukan hangat, semuanya terukir indah di memori. Kau mengajarkanku arti cinta sejati, arti dukungan, dan arti sebuah keluarga.

Kini, aku belajar untuk kuat, belajar untuk melanjutkan hidup sambil membawa cintamu di dalam hati. Aku tahu, kau akan selalu menjagaku dari sana, memberikan kekuatan untuk menghadapi setiap ujian. Doaku selalu menyertaimu, semoga kau menemukan kedamaian abadi di sisi-Nya.

Rindu ini bukan tanda kelemahan, melainkan bukti betapa berartinya dirimu dalam hidupku. Kau adalah separuh jiwaku, belahan hatiku yang kini harus berjalan sendiri. Namun, setiap kali aku melihat langit, aku merasa kau ada di sana, tersenyum dan memberiku semangat.

Mungkin, kita akan bertemu lagi di suatu masa, di alam yang lebih indah. Hingga saat itu tiba, aku akan terus mengenangmu, terus mencintaimu, dan terus merindukanmu. Terima kasih, suamiku, untuk semua cinta dan kebahagiaan yang telah kau berikan. Kau akan selalu hidup dalam setiap detak jantungku.

Untuk suami terkasih, yang cintanya takkan pernah pudar.

🏠 Homepage