Di tengah gemuruh perubahan zaman, di antara tumpukan buku dan layar gawai, tersimpan sebuah bara yang siap menyala. Itulah semangat mahasiswa – garda terdepan harapan bangsa, pemilik masa depan yang sedang ditempa. Namun, jalan terjal akademis, tantangan realitas, dan kadang keraguan diri, bisa saja memadamkan api tersebut. Di sinilah puisi hadir, bukan sekadar untaian kata, melainkan suntikan semangat yang membakar, pengingat akan tujuan mulia, dan pengobar keberanian untuk terus maju.
Puisi yang membakar semangat mahasiswa bukanlah syair murahan yang hanya menyajikan kata-kata manis. Ia adalah cerminan dari perjuangan, kegelisahan, keberanian, dan impian yang tertanam dalam diri setiap insan akademis. Puisi mampu menyentuh relung terdalam jiwa, membangkitkan kembali gairah yang sempat redup. Ia bercerita tentang perjuangan para pahlawan pendahulu, tentang pentingnya ilmu sebagai senjata, dan tentang peran krusial mahasiswa dalam membentuk peradaban.
Mahasiswa seringkali berada di persimpangan jalan, di mana idealisme bertarung dengan pragmatisme, dan ambisi berhadapan dengan keterbatasan. Puisi dapat menjadi kompas moral, pengingat bahwa setiap keringat dan air mata yang tertumpah dalam proses belajar memiliki makna yang lebih besar. Ia menginspirasi untuk tidak mudah menyerah saat menghadapi kegagalan skripsi, saat proposal ditolak, atau saat mata kuliah terasa begitu sulit untuk dipahami. Puisi mengingatkan bahwa di balik setiap rintangan, ada pelajaran berharga dan kekuatan baru yang tersembunyi.
Wahai jiwa muda, permata bangsa,
Di pundakmu terpatri harapan mega.
Lupakan lelah, usir ragu di dada,
Lantanglah bersuara, teguhkan cita!
Kampus adalah medan pembuktian diri,
Bukan sekadar gelar, tapi jati diri.
Ilmu adalah lentera, cahaya abadi,
Terangi jalan, jauh dari gelap nestapa.
Jangan biarkan kritik memudarkan semangat,
Jadikan cambuk, pacu langkah lebih cepat.
Terjatuh bangkit, meski luka mengerat,
Kita mahasiswa, pejuang tanpa serat!
Angkat pena, jadikan pena senjata,
Bongkar ketidakadilan, torehkan makna.
Bukan sekadar mimpi, tapi nyata,
Ciptakan dunia yang lebih merdeka!
Lebih dari sekadar hiburan, puisi membakar semangat mahasiswa berfungsi sebagai katalisator perubahan. Ia mendorong para mahasiswa untuk tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi menjadi agen perubahan aktif. Puisi menginspirasi untuk terlibat dalam diskusi kritis, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan menyuarakan aspirasi masyarakat. Ia mengingatkan bahwa status mahasiswa adalah amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab, untuk kemajuan diri, kampus, dan negara.
Keberanian untuk bermimpi besar, kegigihan untuk mencapai tujuan, dan ketulusan untuk mengabdi adalah esensi dari semangat mahasiswa yang membara. Puisi, dengan segala kekuatannya merangkai kata, mampu mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut. Ia adalah pengingat bahwa di setiap tantangan pasti ada peluang, dan di setiap kesulitan pasti ada hikmah. Ia adalah seruan untuk bangkit, bersatu, dan berkontribusi nyata. Mari kita nyalakan kembali api semangat ini, agar terus berkobar menerangi jalan menuju masa depan yang lebih baik.