+ X

Semangat Persatuan dalam Puisi Bhinneka Tunggal Ika 10 Bait

Indonesia, negeri yang kaya akan keberagaman, terbentang dari Sabang hingga Merauke. Ribuan pulau menjadi rumah bagi ratusan suku bangsa, masing-masing dengan adat istiadat, bahasa, dan budayanya yang unik. Namun, di tengah perbedaan yang begitu luas ini, tersimpul satu kalimat sakti yang menjadi pondasi kebangsaan kita: Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan ini bukan sekadar kata, melainkan cerminan jiwa bangsa yang mengutamakan persatuan di atas segala perbedaan. Melalui bait-bait puisi, mari kita resapi kembali makna mendalam dari semangat ini.

Konsep Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu," adalah warisan leluhur yang sangat berharga. Ia mengajarkan kita untuk menghargai setiap perbedaan, merayakan keunikan setiap kelompok masyarakat, dan pada saat yang sama, menyadari bahwa kita semua adalah satu kesatuan bangsa Indonesia. Keberagaman ini bukanlah sumber perpecahan, melainkan kekuatan yang membuat Indonesia menjadi negara yang kaya dan istimewa di mata dunia. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai ini sangat penting, terutama di era globalisasi yang seringkali menguji kohesi sosial. Puisi adalah salah satu media efektif untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan kebangsaan yang kuat, menyentuh hati dan pikiran pembacanya.

Di khatulistiwa, terhampar permata,
Ribuan pulau, bangsa tercinta.
Beragam suku, bahasa berbeda,
Namun satu bendera, Merah Putih jaya.

Gunung menjulang, laut membentang luas,
Budaya beraneka, tak terhapus.
Dari Aceh hingga Papua terbentang batas,
Semangat persatuan, takkan terlepas.

Kulit berbeda warna, rambut beragam rupa,
Namun hati satu, senasib sepenanggungan kita.
Tak peduli kaya, tak peduli papa,
Di bawah langit Indonesia, kita bersaudara.

Bhinneka Tunggal Ika, semboyan sakti,
Menyatukan perbedaan, dalam satu hati.
Menghargai sesama, tanpa henti,
Itulah Indonesia, negeri pertiwi.

Dari Sabang sampai Merauke, suara bergema,
Mari jaga persatuan, jangan terlena.
Pancasila jadi pandu, di setiap masa,
Untuk Indonesia adil dan sejahtera.

Bukan berarti sama, semua harus iguais,
Justru perbedaanlah, yang membuat terurai.
Warna-warni indah, bak pelangi terkuai,
Menjadi satu kesatuan, tak bisa dibantah.

Setiap adat istiadat, punya cerita,
Setiap tarian, punya makna.
Terimalah perbedaan, dengan suka cita,
Karena itulah kekayaan, Indonesia Raya.

Tak perlu saling mencaci, tak perlu saling menghina,
Sebab kita semua adalah anak bangsa.
Saling mengasihi, saling membina,
Untuk masa depan yang lebih gemilang sentosa.

Mari rapatkan barisan, jangan pernah goyah,
Hadapi tantangan, dengan gagah berani, tak pernah menyerah.
Satukan tekad, satukan langkah,
Untuk kejayaan Indonesia, selamanya indah.

Bhinneka Tunggal Ika, abadi sepanjang masa,
Simbol kebesaran, jiwa bangsa nusantara.
Terus berkibar, dalam suka dan duka,
Menjadi mercusuar persatuan, Indonesia jaya!

Setiap bait puisi ini mengingatkan kita pada tanggung jawab kolektif untuk menjaga keharmonisan. Keberagaman adalah anugerah, namun ia membutuhkan kepedulian dan upaya terus-menerus agar tetap lestari dan menjadi sumber kekuatan, bukan kelemahan. Dengan memahami dan menginternalisasi makna puisi Bhinneka Tunggal Ika 10 bait ini, kita dapat berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih kuat, damai, dan bersatu.

Mengutip semboyan ini dalam setiap tindakan dan perkataan adalah kunci untuk mewujudkan masyarakat yang inklusif dan toleran. Keindahan Indonesia terletak pada keberagamannya yang terangkai dalam satu bingkai kebangsaan yang kokoh. Mari kita jadikan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai kompas moral dalam kehidupan sehari-hari.

🏠 Homepage