Memahami Klasifikasi Batuan Beku

BATUAN BEKU INTRUSIF (PLUTONIK) EFUSIF (VOLKANIK) FELSIC (Kuarza Tinggi) MAFIK (Besi/Magnesium Tinggi) Granit (Intrusif Felsic) Basalt (Efusi Mafik)

Diagram Sederhana Klasifikasi Batuan Beku berdasarkan Pembentukan dan Kandungan Mineral

Pengantar Batuan Beku

Batuan beku, atau batuan igneus, merupakan salah satu dari tiga kelompok utama klasifikasi batuan di bumi (bersama batuan sedimen dan metamorf). Batuan ini terbentuk dari proses pendinginan dan pembekuan magma (di bawah permukaan) atau lava (di permukaan bumi). Memahami klasifikasi batuan beku sangat fundamental dalam geologi karena ia merefleksikan kondisi termal dan kimiawi saat batuan tersebut diciptakan di kerak bumi.

Proses pembentukan ini menghasilkan tekstur dan komposisi mineral yang unik pada batuan beku. Klasifikasi yang paling umum digunakan berdasarkan dua kriteria utama: tekstur (ukuran butir kristal) dan komposisi mineral (kandungan silika).

Klasifikasi Berdasarkan Tekstur (Tempat Pembentukan)

Tekstur mengacu pada ukuran, bentuk, dan susunan kristal dalam batuan. Tekstur sangat dipengaruhi oleh kecepatan pendinginan magma/lava:

Klasifikasi Berdasarkan Komposisi Mineral (Kandungan Silika)

Komposisi mineral ditentukan oleh kandungan silika ($\text{SiO}_2$) dalam magma. Mineral utama dalam batuan beku dibagi berdasarkan persentase silika:

Sistem Klasifikasi QAPF

Untuk memberikan penamaan yang lebih presisi, ahli geologi menggunakan diagram Streckeisen yang dikenal sebagai diagram QAPF. Klasifikasi ini hanya digunakan untuk batuan beku yang telah mengalami kristalisasi sempurna (tidak termasuk batuan piroklastik atau batuan yang kehilangan mineral aslinya).

Diagram ini memplot proporsi relatif tiga atau empat komponen mineral utama:

Dengan mengetahui persentase volume dari Q, A, P, dan F, ahli geologi dapat menempatkan batuan tersebut ke dalam salah satu dari 15 bidang utama pada diagram, memberikan nama yang sangat spesifik, misalnya 'Granodiorit' atau 'Syenit'.

Pentingnya Studi Klasifikasi

Studi mendalam mengenai klasifikasi batuan beku memberikan banyak informasi penting. Misalnya, Basalt yang ditemukan di dasar laut menunjukkan komposisi magma yang efusif dan mafik. Sementara itu, Granit yang mendominasi kerak benua mengindikasikan proses peleburan parsial yang kompleks di bawah ketebalan kerak benua. Pemahaman ini krusial dalam eksplorasi sumber daya mineral, pemetaan geologi regional, dan analisis vulkanologi.

🏠 Homepage