Di tengah geliat perkembangan zaman, keberadaan seni pertunjukan tradisional yang sarat makna seringkali terabaikan. Namun, di beberapa sudut nusantara, tradisi ini masih terjaga, bahkan berkembang, salah satunya adalah seni pertunjukan kemul barongan. Istilah ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun bagi masyarakat yang melestarikannya, kemul barongan adalah bagian tak terpisahkan dari identitas budaya, ritual, dan ekspresi spiritual.
Kemul barongan merujuk pada sebuah bentuk pertunjukan seni tari yang menampilkan sosok barongan, sebuah kreasi seni visual berbentuk kepala singa atau binatang buas yang diperagakan oleh seorang penari. Namun, yang membedakan kemul barongan dari pertunjukan barongan pada umumnya adalah aspek "kemul" itu sendiri. "Kemul" dalam bahasa Jawa berarti selimut atau kain penutup. Dalam konteks ini, "kemul" mengacu pada elemen kain atau penutup yang mendampingi atau bahkan menjadi bagian integral dari penampilan barongan, seringkali dengan makna simbolis yang mendalam.
Kesenian kemul barongan bukan sekadar hiburan semata. Di banyak daerah, pertunjukan ini memiliki akar yang kuat dalam tradisi ritual. Kehadiran barongan seringkali dikaitkan dengan upaya memanggil roh penjaga, menolak bala, atau sebagai persembahan dalam upacara adat. Elemen "kemul" dalam pertunjukan ini dapat merepresentasikan berbagai hal. Terkadang, ia berfungsi sebagai simbol kekuatan gaib yang melindungi, atau sebagai medium penghubung antara dunia manusia dan dunia roh. Gerakan tarian yang diiringi tabuhan gamelan tradisional menciptakan suasana magis dan khidmat, yang mampu membawa penonton ke dalam dimensi spiritual.
Dalam beberapa varian kemul barongan, "kemul" bisa berupa kain berukuran besar yang dililitkan pada tubuh penari barongan, atau bahkan kain yang dihias dan dijadikan sebagai elemen visual yang dramatis saat bergerak. Cara penari mengendalikan dan menggerakkan "kemul" ini menjadi bagian penting dari estetika pertunjukan. Kain tersebut bisa mengembang, meliuk, atau bahkan membentuk pola-pola tertentu yang menambah daya tarik visual sekaligus memperkuat makna simbolis yang ingin disampaikan.
Simbolisme dalam kemul barongan seringkali diperkaya oleh detail seni ukir dan warna yang mencolok.
Meskipun berakar dari tradisi lama, kesenian kemul barongan tidak statis. Ia terus berkembang dan beradaptasi dengan konteks zaman. Di berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, Anda dapat menemukan berbagai jenis kemul barongan dengan ciri khas masing-masing. Perbedaan ini bisa terletak pada desain barongan itu sendiri, jenis "kemul" yang digunakan, iringan musik, hingga narasi atau cerita yang dibawakan.
Beberapa kelompok seni mungkin lebih menekankan aspek teatrikal dan dramatis, sementara yang lain tetap setia pada bentuk-bentuk ritual aslinya. Keberagaman ini justru memperkaya khazanah seni pertunjukan Indonesia. Para seniman dan pegiat budaya terus berupaya untuk menjaga agar kesenian ini tidak hilang ditelan zaman. Melalui latihan rutin, regenerasi penari, dan pementasan di berbagai acara, mereka memastikan bahwa kemul barongan tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda.
Melestarikan kesenian seperti kemul barongan tentu saja menghadapi berbagai tantangan. Arus globalisasi dan dominasi budaya populer seringkali menggeser minat masyarakat, terutama anak muda, terhadap seni tradisional. Keterbatasan dana untuk pengembangan dan pementasan, serta kurangnya apresiasi dari berbagai pihak, juga menjadi hambatan serius.
Namun, semangat para pelaku seni patut diacungi jempol. Mereka tidak hanya mementaskan, tetapi juga seringkali melakukan riset dan pengembangan untuk menciptakan kreasi baru yang tetap menghormati akar tradisinya. Penggunaan media digital untuk promosi, kolaborasi dengan seniman lintas disiplin, dan penyelenggaraan workshop menjadi beberapa strategi yang mulai ditempuh.
Di era digital ini, informasi tentang kemul barongan kini lebih mudah diakses. Video pementasan, foto-foto karya seni, dan artikel tentang sejarahnya dapat dibagikan secara luas. Hal ini membuka peluang baru untuk memperkenalkan kesenian ini kepada audiens yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Kemul barongan adalah representasi kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Di balik sosok barongan yang garang dan gerakan "kemul" yang memukau, tersimpan nilai-nilai filosofis, kearifan lokal, dan warisan leluhur yang patut kita jaga. Memahami dan mengapresiasi seni seperti kemul barongan berarti turut serta dalam upaya pelestarian budaya bangsa. Mari kita berikan dukungan dan apresiasi kepada para seniman yang telah berjuang keras untuk menjaga api tradisi ini tetap menyala, agar pesona kemul barongan terus bersinar dan dinikmati oleh generasi mendatang.