Batu gabro adalah batuan beku dalam (plutonik) yang memiliki tekstur kasar (faneritik) dan terdiri terutama dari mineral plagioklas feldspar dan piroksen. Secara komposisi mineralogi, gabro sangat mirip dengan basal, namun gabro terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, memungkinkan kristal mineral tumbuh lebih besar. Warna batu ini cenderung gelap, seringkali kehitaman atau abu-abu tua, menjadikannya material yang solid dan tampak berwibawa.
Dalam dunia geologi dan industri material, gabro dihargai karena kepadatan tinggi, kekuatan tekan yang luar biasa, serta ketahanan terhadap abrasi. Keunggulan fisik inilah yang mendorong penggunaannya meluas ke berbagai sektor, terutama yang memerlukan daya tahan jangka panjang.
Sebagai salah satu batuan beku mafik yang paling stabil, gabro memiliki serangkaian kegunaan penting yang memanfaatkannya sebagai agregat keras, bahan bangunan, hingga aplikasi dekoratif.
Ini adalah penggunaan gabro yang paling masif. Karena kekerasannya (biasanya mencapai 6-7 pada skala Mohs) dan ketahanannya terhadap pelapukan, gabro dipecah menjadi berbagai ukuran agregat:
Ketika digunakan sebagai agregat dalam beton siap pakai, gabro meningkatkan kuat tekan beton secara signifikan. Infrastruktur yang menuntut umur panjang, seperti dermaga, jembatan bentang panjang, dan bendungan, sering kali memanfaatkan beton berbasis gabro.
Selain itu, gabro yang tahan terhadap serangan kimia ringan dan siklus beku-cair menjadikannya material ideal di lingkungan yang keras.
Meskipun dikenal sebagai batu konstruksi industri, gabro yang dipoles dengan baik menampilkan estetika yang menawan, sering disebut sebagai "granit hitam" meskipun secara teknis berbeda dengan granit sejati.
Warna gelap dan pola kristal yang halus pada gabro memberikan kesan elegan dan modern dalam desain interior kontemporer.
Selain aplikasi struktural dan estetika, gabro juga memiliki peran lain:
Keawetan batu gabro secara tidak langsung memberikan manfaat lingkungan. Dengan menggunakan material yang tidak perlu diganti dalam jangka waktu puluhan tahun, permintaan akan material baru dapat dikurangi, menekan jejak karbon yang terkait dengan produksi dan transportasi material konstruksi.
Secara keseluruhan, kegunaan batu gabro sangat bergantung pada sifat fisik superiornya: kekerasan, kepadatan, dan daya tahan. Dari fondasi jembatan hingga tampilan mewah di interior modern, gabro adalah pahlawan tak terlihat dalam infrastruktur dan arsitektur modern.