Ilustrasi representasi batu combong.
Di antara kekayaan khazanah batu mulia dan batu bertuah di Nusantara, terdapat satu jenis batu yang selalu menarik perhatian para kolektor dan peminat supranatural: Batu Combong. Batu ini tidak hanya dihargai karena keindahan fisiknya yang unik—terutama karena keberadaan lubang alami di tengahnya—tetapi juga karena berbagai kegunaan batu combong yang dipercaya memiliki dimensi spiritual dan energi tertentu.
Secara geologis, batu combong adalah batu alam yang terbentuk melalui proses alami, di mana terjadi pelapukan atau erosi yang menciptakan lubang (combong) pada permukaannya. Lubang inilah yang menjadi ciri khas utamanya, dan ukuran serta bentuk lubang tersebut seringkali menentukan nilai dan persepsi kegunaannya.
Salah satu kegunaan batu combong yang paling populer dan sering dibicarakan adalah kaitannya dengan daya tarik atau pemikat. Dalam tradisi kepercayaan lama, batu yang berlubang dipercaya memiliki energi magnetis yang kuat. Lubang tersebut diyakini berfungsi sebagai "corong" atau "wadah" untuk menarik energi positif dari alam semesta.
Pemilik batu combong sering menggunakannya sebagai jimat untuk melancarkan interaksi sosial, memudahkan komunikasi, atau bahkan meningkatkan pesona pribadi. Kepercayaan ini didasarkan pada anggapan bahwa energi yang terperangkap di dalam lubang batu membantu menyeimbangkan aura pemakainya, sehingga lebih mudah disukai orang lain.
Selain untuk memikat, kegunaan batu combong lainnya yang sangat dihargai adalah fungsinya sebagai penangkal atau pelindung. Lubang pada batu ini diinterpretasikan sebagai jalan keluar bagi energi negatif. Ketika energi buruk mencoba mendekat, batu combong diyakini dapat menyerapnya atau mengalihkannya.
Beberapa ahli spiritual bahkan menyatakan bahwa lubang tersebut berfungsi seperti mata ketiga yang selalu waspada, menjadikannya perisai pelindung bagi pemakainya dari niat buruk, santet, atau energi negatif lainnya yang berasal dari lingkungan sekitar.
Bagi mereka yang mendalami pengobatan alternatif atau meditasi, kegunaan batu combong juga mencakup perannya sebagai media pengisian energi. Lubang batu dianggap sebagai titik fokus di mana energi alam (seperti energi matahari, bulan, atau energi bumi) dapat dikumpulkan dan disimpan.
Beberapa pengguna percaya bahwa dengan meletakkan batu combong di tempat tertentu atau merendamnya dalam air tertentu, energi batu tersebut akan terisi ulang, yang kemudian dapat digunakan untuk menyalurkan kekuatan penyembuhan atau meningkatkan konsentrasi saat bermeditasi. Air bekas rendaman batu ini bahkan kadang dipercaya memiliki khasiat tertentu.
Tidak dapat dimungkiri, terlepas dari semua aspek metafisiknya, kegunaan batu combong yang paling nyata dalam konteks modern adalah nilai koleksi dan estetikanya. Keunikan bentuknya yang memiliki lubang alami menjadikan setiap batu combong berbeda satu sama lain.
Para gemolog dan kolektor menghargai batu ini berdasarkan kualitas batuan induknya (misalnya, jenis batu akik, kecubung, atau jenis lainnya), kejernihan, serta kesempurnaan bentuk lubangnya. Batu combong dengan lubang yang simetris dan terletak di posisi ideal seringkali memiliki harga jual yang tinggi di pasar benda antik dan pusaka.
Batu combong adalah fenomena alam yang kaya akan cerita dan interpretasi. Baik dipercaya sebagai sarana pemikat, pelindung energi, maupun sekadar objek koleksi bernilai tinggi, batu ini terus memikat imajinasi banyak orang. Apapun kepercayaan yang dianut, keberadaan batu dengan lubang alami ini adalah pengingat akan keajaiban proses pembentukan bumi yang tak pernah berhenti menghasilkan keunikan.