Batu bacan telah lama menjadi primadona di dunia batu mulia Indonesia, terutama karena fenomena "hidupnya" batu ini setelah diangkat dari daerah asalnya di Maluku Utara. Salah satu varian yang menarik perhatian, meski sering tertukar atau kurang populer dibandingkan Bacan Doko atau Palamea, adalah jenis batu bacan obi. Meskipun namanya mungkin terdengar asing bagi sebagian kolektor, batu ini memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari kerabatnya yang lebih terkenal.
Seperti namanya, batu bacan obi berasal dari wilayah Pulau Obi, yang juga terletak di gugusan Kepulauan Maluku Utara, Indonesia. Secara geologis, batu bacan secara umum merupakan jenis alterasi dari mineral serpentin. Namun, kondisi geologis spesifik di Pulau Obi menghasilkan komposisi mineral yang sedikit berbeda, memengaruhi warna dan proses kristalisasinya. Para penggemar batu mulia sering membandingkan kualitasnya dengan Bacan Doko atau Palamea, namun Bacan Obi cenderung memiliki corak dan kekerasan yang bervariasi.
Salah satu tantangan terbesar dalam identifikasi jenis batu bacan obi adalah kemiripan visualnya dengan jenis bacan lain, terutama ketika batu tersebut masih dalam kondisi mentah (rough) atau belum mengalami proses kristalisasi sempurna. Obi seringkali menunjukkan warna dasar hijau yang lebih pekat, terkadang dengan sedikit semburat kebiruan atau kekuningan. Keunikan sejati muncul ketika batu ini mulai menunjukkan proses kristalisasi atau 'mengkristal' yang menjadi ciri khas batu bacan.
Warna adalah penentu utama daya tarik batu bacan. Untuk jenis batu bacan obi, spektrum warna yang umum ditemukan berkisar dari hijau muda (sering disebut "hijau apel") hingga hijau tua yang pekat. Perbedaan warna ini sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral lain seperti besi atau kromium selama proses pembentukan di bawah kerak bumi.
Fenomena "hidup" atau kristalisasi pada Bacan Obi mungkin tidak secepat atau seintensif pada Bacan Doko yang terkenal mampu berubah dari hitam menjadi hijau transparan dalam waktu relatif singkat. Namun, Bacan Obi tetap menunjukkan perubahan tekstur dan kejernihan seiring waktu, terutama jika dirawat dengan baik. Kristalisasi pada Obi seringkali menghasilkan serat-serat halus di dalamnya, memberikan efek tiga dimensi ketika cahaya mengenainya. Kolektor yang menghargai proses alamiah akan sangat menikmati observasi perubahan yang terjadi pada batu bacan jenis ini.
Memahami jenis batu bacan obi memerlukan pemahaman singkat mengenai dua sepupunya yang lebih populer. Bacan Doko, misalnya, terkenal dengan warna hijaunya yang cenderung lebih cerah dan kemampuan kristalnya yang luar biasa cepat. Sementara itu, Bacan Palamea seringkali memiliki struktur yang lebih padat dan warna hijau kebiruan yang stabil.
Bacan Obi sering kali berada di antara keduanya dalam hal kecepatan perubahan. Ada pula yang menyebutkan bahwa Obi cenderung lebih memiliki tingkat kekerasan yang sedikit berbeda, meskipun pengujian ilmiah diperlukan untuk mengkonfirmasi perbedaan ini secara konsisten di lapangan. Bagi pembeli, mengenali Obi berarti mencari batu yang menawarkan potensi kristalisasi yang menarik tanpa harus mengeluarkan biaya setinggi varian Doko yang sudah sangat mahal.
Perawatan untuk semua jenis batu bacan, termasuk jenis batu bacan obi, relatif sama. Karena sifatnya yang berpori dan rentan terhadap perubahan lingkungan, batu ini harus dijaga kelembapannya. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia keras, deterjen, atau minyak berlebihan yang dapat menghambat proses kristalisasi atau malah menyebabkan batu menjadi kusam dan kotor permanen.
Sebaiknya, rendam batu bacan obi dalam air bersih (seperti air suling) secara berkala selama beberapa jam. Metode ini dipercaya membantu menjaga kelembaban alami batu dan mendorong proses pengkristalan yang diinginkan. Dengan perawatan yang tepat, batu bacan obi akan menunjukkan keindahan alamnya secara bertahap, menjadikannya investasi yang memuaskan bagi para penggemar batu mulia sejati.
Secara keseluruhan, jenis batu bacan obi menawarkan alternatif yang menarik dalam keluarga bacan. Ia mewakili keindahan alam Maluku Utara dengan karakter perubahan yang subtil namun memukau bagi mereka yang sabar mengamatinya.