Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati, dan salah satu permata yang perlu dilestarikan adalah harimau barongan. Meskipun namanya mungkin tidak sepopuler kerabatnya seperti harimau Sumatera atau Jawa, harimau barongan memiliki pesona tersendiri dan peran ekologis yang penting. Satwa langka ini merupakan bagian tak terpisahkan dari ekosistem hutan tropis Indonesia, menjadi simbol kekuatan dan keindahan alam liar yang semakin terancam.
Harimau barongan, yang secara ilmiah dikenal sebagai Panthera tigris sondaica, merupakan subspesies harimau yang pernah menghuni pulau Jawa dan Bali. Namun, sayangnya, harimau Jawa secara resmi dinyatakan punah pada tahun 1980-an akibat hilangnya habitat dan perburuan yang marak. Ketiadaan mereka meninggalkan lubang besar dalam keseimbangan ekosistem yang mereka huni.
Perbedaan utama harimau barongan dengan subspesies harimau lainnya terletak pada ukuran tubuh dan corak belangnya. Harimau Jawa umumnya berukuran lebih kecil dibandingkan harimau Sumatera. Belangnya cenderung lebih ramping dan lebih banyak, dengan warna dasar yang terkadang terlihat lebih gelap. Ciri khas ini memberikan tampilan yang unik dan elegan pada satwa yang kini hanya bisa kita saksikan melalui catatan sejarah dan dokumentasi.
Sebelum dinyatakan punah, harimau barongan mendiami berbagai jenis habitat di pulau Jawa dan Bali, mulai dari hutan dataran rendah, hutan pegunungan, hingga semak belukar. Kehadiran mereka sangat vital dalam mengendalikan populasi mangsa seperti babi hutan, kancil, dan monyet, yang pada gilirannya menjaga kesehatan vegetasi hutan.
Ancaman kepunahan harimau barongan sangat kompleks. Hilangnya habitat akibat pembukaan lahan untuk pertanian, perkebunan, dan permukiman menjadi faktor utama. Perburuan ilegal untuk diambil kulit, tulang, dan bagian tubuh lainnya juga menjadi momok yang menakutkan. Selain itu, konflik antara manusia dengan harimau yang semakin sering terjadi ketika habitat mereka menyempit turut memperparah situasi.
Meskipun harimau barongan telah dinyatakan punah, pelajaran dari kepunahan mereka harus menjadi pengingat bagi kita semua. Penting untuk terus menjaga kelestarian habitat harimau yang masih ada, terutama harimau Sumatera di Sumatera dan harimau-harimau di alam liar lainnya di seluruh dunia. Upaya konservasi yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, organisasi lingkungan, hingga masyarakat lokal, sangatlah krusial.
Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
Kisah harimau barongan adalah cerminan dari betapa rapuhnya keseimbangan alam dan betapa pentingnya peran manusia dalam menjaganya. Melalui upaya pelestarian yang berkelanjutan, kita berharap agar tidak ada lagi spesies yang menyusul jejak kepunahan harimau barongan. Keindahan dan keberadaan satwa liar seperti harimau adalah warisan berharga yang harus kita jaga untuk generasi mendatang.