Visualisasi kolaborasi dan pemberdayaan umat.
Dalam ranah filantropi dan pengelolaan zakat di Indonesia, sinergi antara tokoh publik dan lembaga amil zakat nasional (BAZNAS) memegang peranan krusial dalam mencapai tujuan pemberdayaan umat. Salah satu sosok yang kerap dikaitkan dengan upaya kolaboratif ini adalah Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah. Keterlibatannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam mendukung program-program BAZNAS telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam mengoptimalkan pengumpulan dan penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS).
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan lembaga negara yang memiliki mandat untuk mengelola zakat secara efektif dan efisien di seluruh Indonesia. Keberadaannya sangat vital dalam membantu pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan, penanggulangan bencana, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program unggulan. BAZNAS tidak hanya berfokus pada aspek pemberian bantuan langsung, tetapi juga pada program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial kemanusiaan yang berkelanjutan.
Efektivitas BAZNAS sangat bergantung pada kepercayaan publik terhadap akuntabilitas dan transparansi pengelolaannya. Di sinilah peran tokoh publik seperti Ganjar Pranowo menjadi penting. Dukungan dan advokasi dari figur yang memiliki pengaruh luas dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menunaikan zakat melalui lembaga resmi, serta menumbuhkan rasa percaya untuk menyalurkan donasi.
Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menunjukkan komitmen yang kuat dalam menggalakkan gerakan sadar zakat di wilayahnya. Ia kerap kali hadir dalam berbagai acara yang diselenggarakan oleh BAZNAS Provinsi Jawa Tengah maupun BAZNAS Kabupaten/Kota. Kehadirannya tidak hanya sekadar seremonial, tetapi seringkali diisi dengan dialog interaktif bersama masyarakat dan para muzaki (pembayar zakat), serta memberikan apresiasi kepada para amil zakat yang telah bekerja keras.
Salah satu bentuk kolaborasi yang terlihat adalah melalui program-program peningkatan literasi zakat dan kampanye pengumpulan zakat. Ganjar Pranowo secara aktif mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menjadi teladan dalam menunaikan zakat profesi. Melalui pendekatan yang persuasif dan edukatif, ia berhasil meningkatkan partisipasi ASN dalam membayar zakat, yang kemudian disalurkan melalui BAZNAS untuk berbagai program kemaslahatan.
Selain itu, dalam berbagai kesempatan, Ganjar Pranowo juga kerap memberikan dukungan moril dan materiil kepada program-program bantuan bencana yang dikoordinasikan oleh BAZNAS. Ketika terjadi musibah alam, respon cepat dan kepedulian dari pemerintah provinsi, yang didukung oleh BAZNAS, menjadi garda terdepan dalam menyalurkan bantuan kepada korban. Dukungan ini mencakup mobilisasi sumber daya, baik dari pemerintah maupun masyarakat luas, yang sebagian besar disalurkan melalui kanal BAZNAS.
Sinergi antara Ganjar Pranowo dan BAZNAS telah memberikan dampak yang terukur. Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menunaikan zakat di Jawa Tengah menunjukkan tren positif. Dana ZIS yang berhasil dikumpulkan melalui BAZNAS tidak hanya digunakan untuk program bantuan konsumtif, tetapi juga semakin diarahkan pada program pemberdayaan yang berdampak jangka panjang. Contohnya adalah pemberian modal usaha bagi UMKM, bantuan beasiswa pendidikan bagi siswa kurang mampu, serta program perbaikan rumah tidak layak huni.
Kolaborasi ini juga menegaskan bahwa pengelolaan zakat yang profesional dan transparan, didukung oleh figur publik yang kredibel, mampu menjadi instrumen efektif dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Peran Ganjar Pranowo dalam memfasilitasi dan mengadvokasi program BAZNAS telah membuka jalan bagi lebih banyak inovasi dalam pengelolaan zakat, termasuk pemanfaatan teknologi untuk memudahkan muzaki dalam berdonasi dan amil dalam melaporkan kinerja mereka.
Kisah kolaborasi antara tokoh publik seperti Ganjar Pranowo dengan lembaga seperti BAZNAS menjadi inspirasi bagi upaya penguatan filantropi di Indonesia. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen pada kemaslahatan umat, diharapkan akan semakin banyak inisiatif serupa yang muncul, baik di tingkat daerah maupun nasional. Sinergi yang kuat antara pemerintah, lembaga amil zakat, dan masyarakat adalah kunci untuk membuka potensi penuh dari zakat sebagai instrumen transformatif dalam membangun bangsa yang lebih beradab dan sejahtera.