Lingkungan adalah rumah kita bersama, sumber kehidupan yang tak ternilai harganya. Keindahannya seringkali menginspirasi para seniman untuk menuangkan rasa kagum, kepedulian, dan bahkan keprihatinan mereka dalam berbagai bentuk karya seni. Salah satu bentuk ekspresi sastra yang kaya makna adalah geguritan, sebuah puisi tradisional Jawa yang memiliki kekuatan naratif dan emosional. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa contoh geguritan tema lingkungan yang dapat menjadi sumber inspirasi dan renungan.
Geguritan, dengan gaya bahasanya yang khas dan kedalaman maknanya, mampu menyentuh hati pembaca dan mengajak mereka untuk merenungkan hubungan antara manusia dan alam. Tema lingkungan dalam geguritan tidak hanya sekadar deskripsi keindahan alam, tetapi juga seringkali mengandung pesan moral, kritik sosial terhadap kerusakan alam, dan ajakan untuk menjaga kelestariannya.
Makna dan Pesan dalam Geguritan Lingkungan
Ketika kita berbicara tentang geguritan bertema lingkungan, ada berbagai lapisan makna yang bisa digali. Paling mendasar adalah apresiasi terhadap keindahan alam. Pohon-pohon rindang, sungai yang mengalir jernih, hamparan sawah hijau, hingga langit biru yang membentang luas, semuanya bisa menjadi subjek yang memantik lahirnya sebuah karya.
Lebih dari itu, geguritan lingkungan juga seringkali menjadi cerminan kondisi alam saat ini. Para penyair bisa saja menggambarkan bagaimana sungai yang dulu jernih kini tercemar, bagaimana hutan yang dulu lebat kini gundul, atau bagaimana udara yang dulu segar kini terasa menyesakkan. Pesan keprihatinan dan kesedihan seringkali tersirat dalam bait-baitnya.
Selain itu, geguritan juga berperan sebagai sarana edukasi dan ajakan. Melalui bahasa yang indah dan menggugah, geguritan bisa mengingatkan kita akan tanggung jawab kita sebagai manusia untuk menjaga dan merawat alam. Ajakan untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon secara liar, atau menjaga kebersihan lingkungan adalah pesan-pesan yang seringkali terselip.
Contoh Geguritan Tema Lingkungan
Berikut adalah beberapa contoh geguritan dengan tema lingkungan, yang mencoba menangkap berbagai aspek hubungan manusia dengan alam:
Asri Praja
Gunung kang ngadeg gagah perkasa
Dadi pager alam semesta
Wit-wit kang rindang ngademake
Nduk-nduk kidang mlaku-mlaku
Kali kang mili bening gamblang
Gawe urip kabeh makhluk
Ikan cilik renang riang
Dadi tontonan kang sumringah
Nanging saiki, apa kang dadi?
Gunung loro, kayune ilang
Kali keruh, ora gamblang
Ambe dadi ngresah ing ati
Tulung, Gusti, paringono pangerten
Marang manungsa kang lali
Jaga lan rumeksa alam iki
Ben lestari nganti tekan tembe mburi.
Geguritan "Asri Praja" di atas menggambarkan keindahan alam yang dulu lestari, namun kini mulai terancam kerusakan. Larik-larik terakhir menyampaikan sebuah permohonan dan harapan agar manusia kembali sadar dan menjaga alam.
Titah Alam
Bayu sumilir ing rambutku
Nggawa ganda sekaring kembang
Manuk ngoceh ing pang wit-witan
Swara merdu, nentremake jiwa
Matahari esuk ngebaki bumi
Anget anget, nggawe semangat
Tetesing embun ing pucuk godhong
Katon gemebyar kaya permata
Iki titah agung, karunia Ilahi
Sing kudu disyukuri kanthi bekti
Aja rusak, aja ganggu gugat
Iki dunya, omah kang sejati.
Sedangkan geguritan "Titah Alam" lebih fokus pada apresiasi murni terhadap elemen-elemen alam seperti angin, burung, matahari, dan embun, sebagai anugerah yang patut disyukuri dan dijaga.
Pentingnya Menjaga Lingkungan
Memahami dan meresapi contoh geguritan tema lingkungan seperti di atas, seharusnya memicu kesadaran kita. Lingkungan yang sehat adalah fondasi bagi kehidupan manusia. Kerusakan lingkungan akan berdampak pada kualitas hidup, kesehatan, bahkan keberlangsungan peradaban manusia.
Upaya menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Memilah sampah, mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, menanam pohon, dan tidak membuang limbah sembarangan adalah beberapa tindakan nyata yang bisa kita lakukan. Selain itu, menyebarkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada orang lain juga merupakan kontribusi yang berharga.
Geguritan, sebagai salah satu bentuk seni sastra, memiliki peran unik dalam mengingatkan dan menginspirasi. Melalui keindahan kata dan kedalaman makna, geguritan mampu menyentuh emosi dan mengajak kita untuk bertindak. Mari kita jadikan alam sebagai sahabat yang harus kita jaga, agar keindahannya dapat dinikmati oleh generasi mendatang.