Batuan Klastik: Mengenal Jenis dan Pembentukannya

Matriks Pengikat Klast A Klast B Klast C

Ilustrasi visualisasi batuan klastik dengan berbagai ukuran butiran (klast) yang disatukan oleh matriks.

Batuan sedimen adalah salah satu kategori utama klasifikasi batuan di bumi, dan di dalamnya terdapat sub-kelompok yang sangat penting: batuan sedimen klastik. Batuan klastik, atau sering juga disebut batuan **detrital**, adalah batuan yang tersusun dari fragmen (klast) batuan yang sudah ada sebelumnya atau mineral yang telah mengalami pelapukan dan erosi. Pembentukan batuan ini melibatkan serangkaian proses geologis yang panjang, dimulai dari pelapukan, transportasi, pengendapan, hingga akhirnya litifikasi (pemadatan menjadi batuan).

Definisi dan Proses Pembentukan

Kata "klastik" sendiri berasal dari bahasa Yunani, *klastos*, yang berarti pecah atau serpihan. Batuan klastik dicirikan oleh keberadaan butiran-butiran mineral atau pecahan batuan yang ukurannya bervariasi, mulai dari kerikil besar hingga partikel lempung mikroskopis.

Proses pembentukan batuan klastik dapat dibagi menjadi empat tahap utama:

  1. Pelapukan (Weathering): Batuan induk dipecah secara fisik (misalnya oleh suhu atau es) dan kimia (oleh air atau asam) menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil.
  2. Transportasi: Fragmen-fragmen ini dipindahkan oleh agen-agen seperti air (sungai, laut), angin, atau es (gletser). Sifat transportasi ini sangat menentukan bentuk dan ukuran butiran akhir. Jarak tempuh yang jauh cenderung menghasilkan butiran yang lebih bulat dan terpilah baik.
  3. Pengendapan (Deposition): Ketika energi agen transportasi menurun, material akan mengendap di suatu lingkungan pengendapan (basin).
  4. Litifikasi (Compaction and Cementation): Endapan yang terkumpul akan mengalami pemadatan akibat tekanan lapisan di atasnya (kompaksi), dan kemudian mineral terlarut dalam air akan mengendap di ruang pori, mengikat butiran-butiran tersebut menjadi batuan yang padu (semenasi).

Klasifikasi Utama Batuan Klastik

Klasifikasi batuan klastik diutamakan berdasarkan dua kriteria utama: **ukuran butiran (grain size)** dan **tingkat pemilahan (sorting)**. Penggunaan diagram standar seperti Diagram Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik (berdasarkan Wentworth scale untuk ukuran butiran) sangat membantu dalam identifikasi.

1. Batuan Klastik Berbutir Kasar (Coarse-Grained Rocks)

Kelompok ini dicirikan oleh ukuran butiran yang lebih besar dari 2 mm, termasuk kerikil dan bongkah.

2. Batuan Klastik Berbutir Sedang (Medium-Grained Rocks)

Ukuran butiran berkisar antara 1/16 mm hingga 2 mm. Ini adalah kelompok yang paling umum ditemui di lingkungan darat dan laut dangkal.

3. Batuan Klastik Berbutir Halus (Fine-Grained Rocks)

Kelompok ini terdiri dari partikel yang sangat kecil, yang pengendapannya sering terjadi di lingkungan energi rendah seperti laut dalam atau danau.

Memahami batuan klastik memberikan wawasan penting mengenai sejarah geologis suatu area, termasuk jenis batuan sumbernya, proses erosi yang terjadi, serta energi dan lingkungan pengendapan yang bekerja di masa lampau. Setiap jenis batuan klastik adalah jejak fisik dari dinamika bumi.

🏠 Homepage