Memahami barisan bilangan adalah salah satu konsep dasar dalam matematika yang sering muncul di berbagai tingkatan pendidikan. Barisan bilangan adalah urutan angka yang memiliki pola tertentu. Pola ini memungkinkan kita untuk memprediksi suku-suku selanjutnya atau bahkan menghitung nilai suku pada posisi tertentu tanpa harus mengurutkan semuanya secara manual. Artikel ini akan membahas cara menghitung barisan bilangan, khususnya dua jenis yang paling umum: barisan aritmatika dan barisan geometri.
Sebelum masuk ke cara menghitungnya, penting untuk mengerti apa itu barisan bilangan. Sebuah barisan bilangan adalah daftar angka yang diurutkan. Setiap angka dalam barisan disebut suku. Suku pertama biasanya dilambangkan dengan a atau U1, suku kedua dengan U2, dan seterusnya. Keunikan barisan bilangan terletak pada aturan atau pola yang menghubungkan satu suku dengan suku berikutnya. Tanpa pola, urutan angka tersebut hanyalah kumpulan angka biasa.
Barisan aritmatika adalah barisan bilangan di mana selisih antara dua suku berturutan selalu tetap. Selisih tetap ini disebut "beda", yang dilambangkan dengan huruf b. Anda bisa mendapatkan suku berikutnya dengan menambahkan beda ke suku sebelumnya.
b = U2 - U1 atau b = U3 - U2.Un = a + (n-1)b
Dimana:
Un adalah suku ke-na adalah suku pertaman adalah nomor urut sukub adalah beda barisanSn = n/2 * (a + Un)
Atau, jika Anda belum mengetahui Un:
Sn = n/2 * (2a + (n-1)b)
Misalkan kita punya barisan: 3, 7, 11, 15, ...
a) = 3.b): 7 - 3 = 4. Jadi, b = 4.U10). Menggunakan rumus Un = a + (n-1)b:
U10 = 3 + (10-1) * 4
U10 = 3 + (9) * 4
U10 = 3 + 36
U10 = 39
S10). Kita sudah tahu a=3, n=10, dan U10=39. Menggunakan rumus Sn = n/2 * (a + Un):
S10 = 10/2 * (3 + 39)
S10 = 5 * (42)
S10 = 210
Berbeda dengan aritmatika, barisan geometri adalah barisan bilangan di mana hasil bagi antara dua suku berturutan selalu tetap. Perbandingan tetap ini disebut "rasio", yang dilambangkan dengan huruf r. Anda bisa mendapatkan suku berikutnya dengan mengalikan suku sebelumnya dengan rasio.
r = U2 / U1 atau r = U3 / U2.Un = a * r^(n-1)
Dimana:
Un adalah suku ke-na adalah suku pertaman adalah nomor urut sukur adalah rasio barisanr ≠ 1):
Sn = a * (1 - r^n) / (1 - r)
Atau, bisa juga ditulis sebagai:
Sn = a * (r^n - 1) / (r - 1)
r = 1, maka semua suku sama dengan a, sehingga Sn = n * a.
Misalkan kita punya barisan: 2, 6, 18, 54, ...
a) = 2.r): 6 / 2 = 3. Jadi, r = 3.U5). Menggunakan rumus Un = a * r^(n-1):
U5 = 2 * 3^(5-1)
U5 = 2 * 3^4
U5 = 2 * 81
U5 = 162
S5). Kita sudah tahu a=2, n=5, dan r=3. Menggunakan rumus Sn = a * (r^n - 1) / (r - 1):
S5 = 2 * (3^5 - 1) / (3 - 1)
S5 = 2 * (243 - 1) / (2)
S5 = 2 * (242) / 2
S5 = 242
Untuk memastikan Anda tidak salah dalam menghitung barisan bilangan:
a, b (untuk aritmatika), dan r (untuk geometri).Dengan memahami konsep dasar dan menerapkan rumus-rumus yang telah dijelaskan, menghitung barisan bilangan akan menjadi lebih mudah dan efisien. Latihan yang cukup adalah kunci untuk menguasai materi ini.