Batuan trakit adalah salah satu jenis batuan beku ekstrusif (vulkanik) yang memiliki komposisi kimia antara batuan dasit dan andesit. Batuan ini terbentuk dari pendinginan magma yang kaya silika (SiO2) di permukaan bumi atau dekat permukaan. Secara geologi, trakit diklasifikasikan sebagai batuan felsik hingga intermediet. Namanya berasal dari kata Yunani "thrauktos," yang berarti "patah" atau "rapuh," merujuk pada sifatnya yang mudah pecah.
Secara visual, batuan trakit seringkali tampak berwarna abu-abu muda, merah muda, hingga kekuningan. Teksturnya bervariasi, namun umumnya bersifat porfiritik, yang berarti batuan ini mengandung kristal fenokris (kristal besar) yang tertanam dalam matriks halus (groundmass) yang disebut aphanitik. Fenokris yang umum ditemukan dalam trakit meliputi plagioklas alkali (terutama sanidin atau oligoklas), biotit, dan kadang-kadang amfibol atau piroksen. Kandungan mineraloidnya didominasi oleh feldspar alkali.
Alt Text: Representasi skematis batuan vulkanik trakit dengan fenokris putih di atas matriks abu-abu.
Pembentukan batuan trakit sangat erat kaitannya dengan aktivitas vulkanik. Batuan ini terbentuk dari magma yang relatif kental dan kaya akan silika, namun dengan kandungan natrium (Na2O) dan kalium (K2O) yang lebih tinggi dibandingkan batuan riolit. Proses pembentukannya biasanya melibatkan pendinginan cepat lava yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi, seringkali di lingkungan tektonik ekstensional atau zona subduksi, meskipun tidak selalu terasosiasi dengan letusan eksplosif seperti pada riolit.
Karena komposisi kimianya, trakit sering ditemukan dalam bentuk aliran lava atau endapan piroklastik. Kehadiran mineral seperti sanidin (feldspar kalium tinggi) adalah ciri khas yang membedakannya dari batuan vulkanik sejenis lainnya. Batuan ini cenderung membentuk struktur vulkanik seperti kubah lava (lava domes) atau aliran yang tidak terlalu jauh dari pusat erupsi karena viskositasnya yang sedang.
Kandungan silika dalam batuan trakit berkisar antara 63% hingga 69%. Secara mineralogi, trakit memiliki dominasi plagioklas alkali, yang dapat mencapai lebih dari 65% total kandungan feldspar. Dalam analisis petrografi, trakit dibedakan dari andesit karena kandungan feldspar alkali yang lebih tinggi, dan dibedakan dari riolit karena kandungan kuarsa yang minimal atau bahkan tidak ada.
Sifat fisik trakit bervariasi tergantung pada laju pendinginan dan kandungan gelas vulkanik. Batuan ini umumnya keras dan tahan terhadap pelapukan kimiawi tingkat rendah hingga sedang. Namun, karena strukturnya yang seringkali berpori akibat pelepasan gas saat pendinginan, beberapa sampel bisa menjadi lebih rapuh dibandingkan batuan beku padat lainnya. Warna terang merupakan indikator visual penting dari komposisi mineralnya yang kaya feldspar.
Meskipun batuan trakit tidak sepopuler basal atau granit dalam industri konstruksi skala besar, ia memiliki beberapa aplikasi penting. Karena komposisinya yang mudah diolah dan estetikanya yang menarik (warna yang bervariasi), trakit sering digunakan sebagai agregat ringan dalam beton dan sebagai bahan bangunan dekoratif, seperti ubin atau batu pelapis dinding.
Selain itu, di beberapa daerah, trakit yang mengandung mineral tertentu dapat ditambang untuk tujuan spesifik. Sifatnya yang agak berpori juga membuatnya menarik untuk penelitian geokimia lingkungan, terutama dalam studi mengenai interaksi air-batuan. Lokasi-lokasi terkenal dengan formasi batuan trakit sering menjadi tujuan ekowisata atau studi geologi karena pemandangan vulkanik yang tercipta dari jenis batuan ini. Memahami distribusi dan genesis batuan trakit membantu para geolog dalam memetakan sejarah aktivitas vulkanik suatu wilayah.