Visualisasi ilustratif dari batuan beku obsidian.
Batuan beku obsidian adalah salah satu jenis batuan vulkanik yang paling memukau secara visual dan paling unik secara geologis. Dikenal karena penampilannya yang menyerupai kaca hitam pekat, obsidian sebenarnya terbentuk dari lava felsik yang mendingin begitu cepat sehingga atom-atomnya tidak sempat menyusun diri menjadi struktur kristal mineral yang teratur. Hasilnya adalah tekstur vitreous, atau seperti kaca.
Pembentukan obsidian adalah proses yang sangat cepat. Ketika magma yang kaya silika (seperti magma riolit) dikeluarkan ke permukaan bumi selama letusan gunung berapi, ia terpapar suhu atmosfer yang jauh lebih dingin secara tiba-tiba. Pendinginan yang drastis ini mencegah pertumbuhan kristal. Dalam terminologi petrologi, obsidian diklasifikasikan sebagai batuan ekstrusif (beku luar) dengan tekstur afanitik atau glasial, yang berarti butiran mineralnya terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang, atau bahkan tidak ada sama sekali.
Durasi pendinginan ini seringkali hanya memakan waktu beberapa jam atau hari. Kecepatan pendinginan ini adalah kunci utama yang membedakannya dari batuan vulkanik lain seperti andesit atau riolit, yang memiliki waktu pendinginan yang lebih lama dan oleh karena itu menunjukkan tekstur kristalin yang lebih jelas.
Secara kimiawi, obsidian sangat mirip dengan batuan granit atau riolit, didominasi oleh silika (SiO2) di atas 65%. Namun, komposisi mineral utamanya seringkali didominasi oleh mineral felsik seperti kuarsa dan feldspar, meskipun mereka terdistribusi dalam matriks kaca amorf.
Warna obsidian yang paling umum adalah hitam pekat. Warna ini disebabkan oleh adanya jejak mineral besi dan magnesium yang tersebar merata dalam struktur kaca. Namun, obsidian juga dapat hadir dalam variasi warna lain tergantung pada inklusi dan gelembung gas yang terperangkap selama pendinginan:
Karena sifatnya yang sangat tajam saat dipecahkan (fenomena yang disebut peluruhan konkoidal), obsidian telah menjadi material yang sangat berharga sejak zaman prasejarah. Batuan beku obsidian merupakan bahan utama dalam pembuatan perkakas pemotong, mata panah, pisau, dan ujung tombak oleh peradaban kuno di seluruh dunia, termasuk Mesoamerika (Aztec dan Maya).
Di masa kini, meskipun perkakas modern telah menggantikannya, obsidian masih dicari karena ketajaman ekstremnya. Beberapa ahli bedah modern bahkan bereksperimen menggunakan pisau bedah yang terbuat dari obsidian untuk prosedur tertentu, mengklaim bahwa mata pisau obsidian dapat menghasilkan sayatan yang lebih halus dibandingkan baja bedah tradisional, meskipun penggunaannya masih sangat terbatas dan bersifat khusus.
Selain itu, obsidian populer sebagai batu hias, perhiasan, dan dalam berbagai praktik spiritual atau metafisik. Keunikan tekstur gelasnya memastikan bahwa setiap bongkahan obsidian yang ditemukan adalah karya alam yang tidak tergantikan, mengingatkan kita akan kekuatan dan kecepatan proses geologis bumi.