Visualisasi representatif dari butiran yang terikat dalam batuan batu pasir.
Batuan sedimen adalah salah satu kelompok batuan yang paling umum ditemukan di kerak bumi, dan di antara kelompok ini, batuan batu pasir (sandstone) memegang peranan penting baik secara geologi maupun ekonomi. Batuan ini terbentuk dari akumulasi butiran mineral atau fragmen batuan yang telah mengalami proses litifikasi—pemadatan dan penyemenan—sehingga menjadi batuan yang kompak.
Secara definisi, batuan batu pasir didominasi oleh butiran berukuran pasir, yang menurut skala Wentworth umumnya berkisar antara 1/16 mm hingga 2 mm dalam diameter. Komponen utama dari butiran ini sebagian besar adalah kuarsa (SiO2), namun komposisi mineral lainnya seperti feldspar, fragmen batuan, atau mineral berat juga dapat ditemukan tergantung pada lingkungan pengendapan asalnya.
Proses pembentukan batu pasir dimulai ketika batuan induk mengalami pelapukan (weathering) dan erosi, menghasilkan butiran-butiran lepas. Butiran ini kemudian diangkut oleh agen transportasi seperti air (sungai atau laut), angin (gurun), atau es (gletser). Pengangkutan ini menyebabkan butiran menjadi tersortir dan membulat. Setelah terakumulasi pada suatu cekungan sedimen, butiran-butiran tersebut terkubur di bawah lapisan sedimen lain. Tekanan overburden dan sirkulasi fluida hidrotermal memicu rekristalisasi dan presipitasi mineral di antara butiran, yang bertindak sebagai semen pengikat. Semen ini bisa berupa silika (SiO2), kalsit (CaCO3), atau oksida besi.
Klasifikasi batu pasir umumnya didasarkan pada dua kriteria utama: komposisi butiran dan komposisi semen pengikat. Klasifikasi berdasarkan komposisi butiran yang paling sering digunakan membagi batuan ini menjadi tiga kelompok besar:
Studi terhadap batu pasir memberikan petunjuk penting mengenai paleogeografi (kondisi geografis masa lampau). Misalnya, arenit kuarsa yang sangat bersih sering terbentuk di lingkungan pantai atau padang pasir yang stabil dalam waktu geologi yang sangat lama. Sebaliknya, kehadiran kandungan mineral tertentu dapat menunjukkan tipe delta atau sistem sungai purba.
Dari segi ekonomi, batuan batu pasir adalah material serbaguna. Batu pasir silika yang sangat murni digunakan dalam industri kaca dan keramik. Lebih signifikan lagi, banyak reservoir hidrokarbon (minyak dan gas bumi) terperangkap dalam lapisan batu pasir karena porositas dan permeabilitasnya yang tinggi memungkinkan fluida bermigrasi dan terakumulasi. Selain itu, batu pasir telah lama digunakan sebagai material bangunan dan ornamen dekoratif karena kekuatannya yang memadai dan keindahan tekstur serta warnanya yang bervariasi, yang dipengaruhi oleh jenis semen pengikatnya. Warna kemerahan atau kuning seringkali disebabkan oleh semen oksida besi.
Memahami struktur, komposisi, dan tekstur batuan batu pasir tidak hanya penting bagi ahli geologi, tetapi juga bagi para insinyur sipil yang menilai stabilitas formasi batuan dasar untuk proyek konstruksi besar. Secara keseluruhan, batuan ini adalah catatan geologis yang terperinci mengenai sejarah fisik dan kimia bumi kita.