Ilustrasi efek optik batu akik mata harimau.
Di dunia permata, ada beberapa batu yang memancarkan daya pikat visual luar biasa. Salah satunya adalah batu akik mata harimau, atau yang lebih dikenal secara internasional sebagai Tiger's Eye. Batu ini adalah salah satu varian kuarsa yang memamerkan fenomena optik unik yang disebut Chatoyancy—efek pita cahaya yang bergerak melintasi permukaan batu ketika digerakkan, menyerupai sorot mata kucing atau harimau yang tajam.
Fenomena ini terjadi karena inklusi paralel dari serat mineral seperti crocidolite (yang kemudian berubah menjadi oksida besi) di dalam struktur kuarsa. Orientasi serat-serat inilah yang memantulkan cahaya, menciptakan ilusi pita cahaya yang bergerak dinamis. Keindahan alami batu akik mata harimau terletak pada perpaduan warna cokelat keemasan, kuning madu, hingga cokelat kemerahan yang dramatis.
Meskipun banyak tempat di dunia menghasilkan batu jenis ini, sumber-sumber klasik dan paling terkenal biasanya berasal dari Afrika Selatan, Australia, dan sebagian kecil dari Indonesia. Di Indonesia, pencarian batu akik mata harimau seringkali menghasilkan varian lokal yang memiliki corak serat sedikit berbeda, namun tetap mempertahankan karakteristik utama chatoyancy-nya.
Dibandingkan dengan batu akik lain yang mengandalkan warna murni atau transparansi, daya tarik utama Tiger's Eye adalah pada tekstur dan gerakan cahayanya. Kekerasan batu ini yang relatif tinggi (sekitar 6,5 hingga 7 pada skala Mohs) menjadikannya bahan yang sangat baik untuk perhiasan, mulai dari liontin besar hingga cincin maskulin. Batu ini dikenal tahan lama dan mudah dipoles untuk memaksimalkan efek kilau matanya.
Dalam tradisi penggemar batu mulia dan supranatural, batu akik mata harimau sering dikaitkan dengan perlindungan dan keberanian. Warnanya yang menyerupai emas sering dihubungkan dengan kemakmuran dan keberuntungan finansial. Secara filosofis, gerakan cahaya pada batu ini melambangkan kemampuan untuk melihat melampaui ilusi dan ketakutan, memberikan kejernihan mental kepada pemakainya. Energi yang dipercaya terpancar dari batu ini sering digambarkan sebagai energi pembumian (grounding) yang kuat, membantu menstabilkan emosi yang bergejolak.
Banyak yang percaya bahwa batu ini cocok bagi mereka yang membutuhkan dorongan kepercayaan diri atau yang pekerjaannya menuntut pengambilan keputusan cepat di bawah tekanan. Energi harimau yang terkandung di dalamnya—kekuatan, ketajaman fokus, dan intuisi—diyakini dapat disalurkan kepada pemiliknya. Oleh karena itu, popularitas batu ini meluas tidak hanya di kalangan kolektor permata, tetapi juga mereka yang mencari jimat pelindung atau penyeimbang energi pribadi.
Merawat batu akik mata harimau relatif mudah karena kekerasannya. Namun, untuk menjaga kilau chatoyancy-nya tetap maksimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, hindari paparan bahan kimia keras seperti pemutih atau asam, karena ini dapat merusak atau memudarkan warna alami batu secara permanen. Kedua, meskipun keras, batu ini rentan terhadap benturan keras yang bisa menyebabkan keretakan atau pecah.
Pembersihan idealnya cukup menggunakan air hangat yang dicampur sedikit sabun lembut, lalu digosok perlahan dengan kain mikrofiber yang sangat halus. Pastikan untuk membilasnya hingga benar-benar bersih dari residu sabun. Cara terbaik untuk menyimpan koleksi batu akik mata harimau adalah dalam kotak berlapis kain lembut yang terpisah dari perhiasan keras lainnya seperti berlian atau safir, untuk mencegah goresan kecil yang dapat mengurangi keindahan efek matanya. Dengan perawatan yang tepat, pesona batu ini akan bertahan sepanjang masa.