Gambar ilustrasi motif batik klasik.
Batik merupakan salah satu kekayaan seni rupa Indonesia yang telah diakui dunia. Di antara sekian banyak corak batik yang ada, Batik Ontojoyo memegang peranan penting sebagai representasi seni batik dari Jawa Timur, khususnya daerah Sidoarjo dan sekitarnya. Nama "Ontojoyo" sendiri seringkali diasosiasikan dengan daerah asalnya, meskipun literatur mengenai sejarah pastinya mungkin bervariasi. Batik ini tidak sekadar kain berwarna, melainkan sebuah narasi visual yang kaya akan makna filosofis kehidupan masyarakat Jawa.
Berbeda dengan batik-batik pesisir yang cenderung berwarna cerah, atau batik pedalaman yang didominasi warna cokelat sogan, Batik Ontojoyo seringkali menunjukkan perpaduan karakter. Meskipun memiliki akar tradisional yang kuat, perkembangannya menunjukkan adaptasi terhadap perkembangan zaman tanpa kehilangan esensi budayanya. Motif-motif yang digunakan seringkali mengambil inspirasi dari flora dan fauna lokal, serta elemen arsitektur atau mitologi yang dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi pemakainya.
Salah satu pembeda utama dari Batik Ontojoyo adalah penggunaan geometris yang terstruktur namun tetap dinamis. Jika diperhatikan dengan saksama, motifnya seringkali menampilkan detail-detail kecil yang rumit. Teknik pewarnaan yang diterapkan biasanya mengombinasikan teknik tulis (hand-drawn) dengan teknik cap (stamped) untuk efisiensi produksi tanpa mengurangi kualitas artistiknya. Warna yang dominan bisa bervariasi, namun unsur warna bumi seperti cokelat tua, hitam, dan putih gading sering menjadi dasar, dihiasi aksen warna lain yang lebih hidup.
Motif 'onto' dalam bahasa Jawa bisa diartikan sebagai tangkai atau duri, yang mungkin merujuk pada bentuk motif tertentu yang menyerupai rangkaian tangkai berulang. Walaupun demikian, interpretasi motif dalam batik selalu terbuka dan dipengaruhi oleh interpretasi para pembatik generasi baru. Hal yang membuat Batik Ontojoyo menarik adalah bagaimana ia mampu menggabungkan kekakuan struktur tradisional Jawa dengan sentuhan kebebasan berekspresi khas daerah pesisir. Pengrajin Sidoarjo dikenal memiliki ketekunan tinggi dalam mengisi setiap ruang kosong pada kain dengan detail isen-isen (isian) yang halus, membuat kain tampak padat namun tidak sesak.
Di tengah gempuran mode global, Batik Ontojoyo terus berjuang untuk tetap relevan. Para pengrajin kini tidak hanya memproduksi kain tradisional untuk acara adat, tetapi juga mengaplikasikannya pada busana kontemporer. Mulai dari kemeja kasual, gaun pesta, hingga aksesori, Batik Ontojoyo membuktikan bahwa seni kuno ini memiliki daya tarik abadi. Dukungan terhadap pengrajin lokal menjadi krusial untuk memastikan bahwa warisan ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang.
Pemasaran digital saat ini membuka peluang besar bagi Batik Ontojoyo untuk dikenal melampaui batas geografis Jawa Timur. Konsumen modern mencari keaslian dan cerita di balik produk yang mereka beli. Batik Ontojoyo, dengan sejarahnya yang melekat pada tanah kelahirannya, menawarkan narasi otentik tersebut. Selain itu, pengembangan motif baru yang tetap menghormati kaidah lama memastikan regenerasi minat dari kalangan muda, baik di dalam negeri maupun mancanegara, yang menghargai keindahan seni tekstil Indonesia yang mendalam.