Ilustrasi: Kebahagiaan menikmati batagor di masa sekolah.
Siapa yang tidak kenal dengan batagor jajanan SD? Bagi banyak orang Indonesia, terutama mereka yang pernah merasakan masa bangku sekolah dasar, batagor adalah simbol kebahagiaan sederhana. Aroma gurih adonan ikan yang digoreng garing, disiram bumbu kacang yang kaya rasa, dan ditemani kerupuk yang renyah, sungguh tak tertahankan.
Membicarakan batagor seolah membuka kembali kotak memori penuh warna. Di setiap jam istirahat, teriakan pedagang batagor yang mangkal di depan gerbang sekolah menjadi pemandangan yang akrab. Koin recehan yang dikumpulkan dengan susah payah dari uang jajan, rela ditukarkan demi seporsi kelezatan yang menggugah selera. Gigitan pertama pada tahu pong yang renyah di luar namun lembut di dalam, atau siomay yang kenyal dengan isian ikan yang terasa, selalu disambut dengan senyum lebar.
Batagor, singkatan dari 'baso tahu goreng', sejatinya adalah perpaduan sempurna antara tahu yang diisi adonan berbasis ikan tenggiri atau terkadang ayam, yang kemudian digoreng hingga keemasan. Adonan ini biasanya dicampur dengan tepung tapioka atau sagu, sedikit bumbu seperti bawang putih, merica, dan garam, serta terkadang sedikit telur untuk merekatkan. Variasi lain seringkali mencakup pangsit goreng yang juga diisi adonan serupa, atau gulungan adonan yang digoreng begitu saja.
Namun, keistimewaan batagor tidak berhenti pada gorengannya saja. Bumbu kacang adalah elemen krusial yang melengkapi kesempurnaan rasa. Racikan bumbu kacang yang otentik biasanya dibuat dari kacang tanah goreng yang dihaluskan, dicampur dengan cabai, bawang putih, gula merah, garam, sedikit air asam jawa, dan terkadang sedikit kecap manis. Tingkat kekentalan dan rasa pedasnya bisa bervariasi, tergantung selera penjual dan daerahnya. Ada yang suka bumbu kental pekat, ada pula yang lebih menyukai bumbu yang sedikit encer namun tetap kaya rasa.
Sajian batagor tak lengkap tanpa taburan kerupuk. Kerupuk putih atau kerupuk udang yang renyah menjadi pelengkap tekstur yang sangat dinikmati. Kadang-kadang, beberapa pedagang juga menyajikan irisan mentimun segar atau lontong sebagai tambahan, menjadikannya makanan yang lebih mengenyangkan.
Batagor jajanan SD bukan hanya tentang rasa. Ia adalah penanda momen-momen berharga di masa kecil. Tawa bersama teman-teman saat berbagi sebungkus batagor di bawah pohon rindang, atau rasa puas setelah berhasil membeli batagor dengan uang hasil menabung, adalah kenangan yang sulit terlupakan. Kesederhanaan rasa dan harga yang terjangkau menjadikannya pilihan favorit bagi seluruh kalangan siswa.
Bahkan setelah tumbuh dewasa, banyak orang masih merindukan cita rasa batagor ala SD. Aroma khasnya, tekstur gorengannya yang renyah, dan bumbu kacangnya yang lezat, seringkali membawa kembali perasaan nostalgia akan masa-masa tanpa beban. Kini, batagor tidak hanya ditemukan di depan sekolah, tetapi juga di berbagai warung, restoran, hingga kafe modern, membuktikan bahwa jajanan sederhana ini memiliki daya tarik universal yang tak lekang oleh waktu.
Bagi Anda yang ingin bernostalgia atau sekadar menikmati kelezatan batagor, ada beberapa tips untuk mendapatkan pengalaman terbaik:
Mengulik kembali kisah batagor jajanan SD adalah cara yang menyenangkan untuk merayakan budaya kuliner Indonesia yang kaya. Jajanan sederhana ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masa kecil banyak orang, meninggalkan jejak rasa dan kenangan yang abadi.