Kelelembaban pada dinding adalah musuh diam-diam yang bisa merusak keindahan dan kesehatan hunian Anda. Salah satu penyebab umum kelembaban adalah rembesan air yang masuk melalui pori-pori material bangunan. Meskipun bata ringan dikenal memiliki banyak keunggulan, dalam kondisi tertentu, bata ringan bisa saja mengalami masalah rembes air jika tidak diaplikasikan atau dilindungi dengan benar. Artikel ini akan membahas tuntas mengenai bata ringan rembes air, penyebabnya, dampaknya, serta solusi efektif untuk mengatasinya.
Bata ringan, atau aerated concrete, terbuat dari campuran semen, kapur, pasir silika, dan agen pengembang seperti aluminium powder. Proses produksi ini menghasilkan material dengan jutaan gelembung udara di dalamnya, memberikan sifat ringan, insulasi termal yang baik, dan kemudahan pengerjaan. Namun, sifat porositas yang dimiliki bata ringan inilah yang menjadi perhatian utama.
Jika tidak dilapisi atau dilindungi dengan baik, pori-pori pada bata ringan dapat menyerap air dari lingkungan sekitarnya. Sumber air ini bisa berasal dari berbagai hal, mulai dari curah hujan tinggi, genangan air di sekitar pondasi, kebocoran pipa, hingga kelembaban udara yang tinggi.
Beberapa faktor spesifik dapat menyebabkan bata ringan mengalami masalah rembes air:
Masalah rembes air pada bata ringan bukan hanya mengganggu estetika, tetapi juga membawa konsekuensi yang lebih serius:
Menghadapi masalah bata ringan rembes air, penanganan yang tepat sangat diperlukan. Berikut adalah solusi yang bisa diterapkan:
Langkah pertama dan terpenting adalah menemukan sumber utama rembesan air. Periksa kondisi atap, talang air, pipa, area pondasi, dan lingkungan sekitar dinding. Perbaiki segala kebocoran atau genangan yang ditemukan.
Jika terdapat retakan atau celah pada plesteran dan acian, segera perbaiki. Gunakan semen berkualitas dan pastikan aplikasi plesteran merata tanpa ada bagian yang kosong.
Waterproofing adalah solusi paling efektif untuk melindungi dinding bata ringan dari rembesan air. Ada beberapa jenis waterproofing yang bisa digunakan:
Pastikan aplikasi waterproofing dilakukan sesuai petunjuk produsen dan mencakup seluruh area yang berisiko.
Setelah lapisan waterproofing, gunakan cat eksterior berkualitas tinggi yang memiliki sifat anti-air (water-repellent). Cat ini akan memberikan lapisan pelindung tambahan dan menjaga tampilan dinding tetap estetis.
Jika rembesan berasal dari genangan air di sekitar pondasi, perbaiki sistem drainase di sekitar rumah Anda. Pastikan air hujan mengalir menjauh dari bangunan.
Meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan dapat membantu mengurangi kelembaban udara yang menempel pada dinding.
Jangan biarkan masalah bata ringan rembes air merusak hunian Anda. Konsultasikan dengan ahli konstruksi atau profesional bangunan untuk mendapatkan solusi terbaik.
Hubungi Kami untuk Konsultasi