Ilustrasi: Kesehatan Kepala Bayi
Memiliki bayi adalah salah satu pengalaman terindah dalam hidup. Namun, sebagai orang tua, kita pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hati, termasuk memastikan perkembangan fisiknya optimal. Salah satu isu yang cukup umum ditemui pada bayi adalah kondisi yang dikenal sebagai bantal peyang, atau dalam istilah medis disebut plagiocephaly (untuk bentuk kepala datar pada satu sisi) atau brachycephaly (untuk bentuk kepala datar pada bagian belakang). Kondisi ini seringkali membuat orang tua khawatir.
Bantal peyang adalah istilah awam yang merujuk pada bentuk kepala bayi yang terlihat datar pada satu sisi atau di bagian belakang. Bentuk ini biasanya berkembang karena bayi lebih sering tidur atau menghabiskan waktu dalam posisi tengkurap (prone) atau menyamping (sidelying) dengan satu sisi kepala yang menekan permukaan datar dalam jangka waktu lama. Sejak bayi baru lahir hingga usia beberapa bulan, tulang tengkorak mereka masih lunak dan belum menyatu sempurna, sehingga sangat rentan terhadap tekanan.
Penting untuk diketahui bahwa sebagian besar kasus bantal peyang bersifat kosmetik dan tidak memengaruhi perkembangan otak bayi. Namun, dalam kasus yang lebih parah, kondisi ini bisa menjadi indikasi adanya masalah lain, seperti tortikolis (leher kaku yang menyebabkan bayi selalu memiringkan kepala ke satu sisi). Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan yang tepat sangatlah krusial.
Ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada terbentuknya bantal peyang pada bayi:
Anda dapat mengamati beberapa tanda berikut pada kepala bayi Anda:
Kabar baiknya, bantal peyang seringkali dapat dicegah dan ditangani dengan langkah-langkah sederhana. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa Anda terapkan:
Ini adalah langkah pencegahan yang paling efektif. Saat bayi tertidur, pastikan ia selalu ditidurkan dalam posisi telentang sesuai anjuran keamanan tidur bayi (Back to Sleep). Namun, saat bayi terjaga dan diawasi, variasikan posisi kepalanya secara bergantian dari kiri ke kanan.
Mulailah tummy time sejak bayi masih baru lahir. Awali dengan durasi singkat beberapa menit beberapa kali sehari, lalu tingkatkan secara bertahap. Tummy time tidak hanya membantu mencegah bantal peyang, tetapi juga sangat penting untuk perkembangan motorik kasar bayi, termasuk kemampuan merangkak.
Saat menggendong atau menyusui bayi, cobalah untuk sering mengganti sisi yang Anda gunakan. Jika Anda menyusui dengan tangan kanan, cobalah sesekali menyusui dengan tangan kiri. Hal ini akan mendorong bayi untuk memalingkan kepala ke arah yang berbeda.
Saat ini, banyak produk yang diklaim dapat mencegah atau memperbaiki bantal peyang, seperti bantal khusus bayi. Namun, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk tidak menggunakan bantal apa pun saat bayi tidur, setidaknya hingga usia 12 bulan, untuk mengurangi risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome). Penggunaan alat bantu seperti bantal posisi juga harus dihindari karena dapat membatasi gerakan bayi dan berpotensi berbahaya.
Jika Anda melihat adanya area datar yang signifikan pada kepala bayi Anda, atau jika Anda mencurigai adanya tortikolis, segera konsultasikan dengan dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merekomendasikan terapi fisik jika diperlukan. Pada kasus yang jarang terjadi dan parah, dokter mungkin akan mempertimbangkan penggunaan helm ortotik (specialty helmet) yang dirancang khusus untuk membentuk kembali kepala bayi secara bertahap.
Ingatlah bahwa sebagian besar kasus bantal peyang akan membaik seiring waktu ketika bayi mulai lebih banyak bergerak, duduk, dan akhirnya berjalan. Dengan perhatian dan tindakan pencegahan yang konsisten, Anda dapat membantu memastikan kepala bayi Anda berkembang dengan bentuk yang sehat dan proporsional.
Jangan ragu untuk bertanya kepada tenaga medis jika Anda memiliki kekhawatiran apa pun mengenai perkembangan bayi Anda. Kesehatan dan kenyamanan si kecil adalah prioritas utama.