Panduan Bacaan Sholat Duduk

Kapan Kita Boleh Sholat Sambil Duduk?

Sholat adalah tiang agama yang wajib dilaksanakan dengan sempurna. Namun, dalam kondisi tertentu, Allah SWT memberikan keringanan bagi umat-Nya untuk melaksanakan sholat dalam posisi duduk. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang tidak mampu berdiri karena sakit, lemah, atau mengalami kendala fisik lainnya. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa dalam sholat, kita harus berusaha melaksanakan sesuai kemampuan. Jika berdiri tidak mampu, maka diperbolehkan duduk, dan jika duduk tidak mampu, maka diperbolehkan berbaring miring atau bahkan terlentang.

Tata cara sholat duduk ini memiliki penyesuaian bacaan dan gerakan, terutama pada bagian ruku' dan sujud. Meskipun posisi tubuh berubah, rukun bacaan sholat seperti membaca Al-Fatihah, surat pendek, tahiyatul akhir, dan doa-doa wajib tetap harus dipenuhi.

Ilustrasi Seseorang Sholat Duduk Sholat Duduk

Bacaan Sholat dalam Posisi Duduk

Ketika melaksanakan sholat dalam posisi duduk, bacaan yang dibaca pada dasarnya sama dengan sholat berdiri, namun dilakukan sambil duduk. Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

1. Niat dan Takbiratul Ihram

Niat tetap dilakukan dalam hati sesuai dengan sholat yang akan dilaksanakan (misalnya, "Saya niat sholat fardhu Zuhur karena Allah Ta'ala"), diikuti dengan mengangkat tangan dan mengucapkan takbiratul ihram: Allahu Akbar.

2. Al-Fatihah dan Surat Pendek

Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah (sunnah), ta'awudz, Basmalah, membaca Surah Al-Fatihah, dan surat pendek. Semua ini dilakukan dalam posisi duduk tegak.

3. Ruku' dan I'tidal (Perbedaan Utama)

Pada sholat duduk, gerakan ruku' dan i'tidal diganti dengan isyarat kepala atau sedikit membungkukkan badan sebisanya. Tidak ada gerakan membungkuk penuh seperti pada sholat berdiri.

Subhaana Rabbiyal ‘Adhiim

(Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung)

4. Sujud dan Duduk di Antara Dua Sujud (Perbedaan Utama)

Sujud juga dilakukan sesuai kemampuan. Jika mampu, sujud dilakukan seperti biasa. Namun, jika tidak mampu, cukup dengan menundukkan kepala lebih rendah daripada saat ruku'.

Saat melakukan sujud, bagian tubuh yang menyentuh lantai adalah lutut dan dahi (jika memungkinkan). Jika tidak memungkinkan menyentuh lantai dengan dahi, maka cukup dengan menundukkan kepala sedekat mungkin ke lantai.

Subhaana Rabbiyal A’laa

(Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi)

5. Duduk Tasyahud (Tahiyat)

Duduk tasyahud adalah posisi duduk yang sama persis antara duduk setelah sujud kedua di rakaat kedua dan duduk pada tasyahud akhir. Bacaannya sama persis dengan sholat dalam keadaan berdiri.

Bacaan Tasyahud (Tahiyat)

At-tahiyyaatu lillaahi was-salawaatu wat-tayyibaat. As-salaamu ‘alaika ayyuhan-Nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. As-salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluh.

Segala penghormatan, keberkahan, dan kebaikan hanyalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan keberkahan-Nya tercurah kepadamu wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Bacaan Shalawat (Setelah Tasyahud Akhir)

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, innaka hamidum majiid. Allaahumma baarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, innaka hamidum majiid.

Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, berilah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.

Posisi Duduk yang Dianjurkan

Dalam sholat duduk, ada beberapa pilihan posisi duduk yang dianjurkan. Pilihan posisi ini tergantung pada kenyamanan dan kemampuan fisik seseorang.

1. Iftirasy (Duduk di Atas Kaki Kiri)

Posisi ini mirip dengan duduk di antara dua sujud, di mana kaki kiri diduduki dan kaki kanan tegak menghadap kiblat. Ini adalah posisi yang paling sering digunakan untuk duduk di antara dua rakaat atau tasyahud awal jika memungkinkan.

2. Tawarruk (Duduk Kaki Kiri ke Kanan)

Posisi ini biasanya dilakukan pada tasyahud akhir. Kaki kiri dikeluarkan dari bawah kaki kanan, dan pantat bersandar di lantai. Kaki kanan tegak menghadap kiblat. Posisi ini memberikan stabilitas lebih baik untuk durasi duduk yang lebih lama.

3. Duduk Biasa (Jika Kaki Tidak Bisa Ditekuk)

Jika kedua posisi di atas sulit dilakukan karena kondisi medis, seseorang diperbolehkan duduk bersila atau duduk biasa dengan menghadap kiblat. Yang terpenting adalah menjaga kekhusyukan dan kesungguhan dalam melaksanakan sholat sesuai kemampuan.

Penutup: Prioritas Kemudahan

Islam selalu menekankan kemudahan, bukan kesulitan. Sholat dalam keadaan sakit atau tidak mampu berdiri tetap memiliki pahala yang sempurna jika dilakukan dengan niat yang tulus dan usaha terbaik. Mempelajari bacaan sholat duduk ini penting agar ibadah tetap terlaksana meskipun dalam kondisi sulit. Selalu konsultasikan dengan ahli agama atau medis jika Anda mengalami kesulitan dalam melaksanakan ibadah karena kondisi kesehatan.

🏠 Homepage