Dalam penantian yang penuh harap, setiap insan mendambakan pasangan hidup yang tepat. Konsep jodoh merupakan salah satu misteri terindah dalam kehidupan manusia, di mana dua jiwa dipertemukan untuk saling melengkapi, membangun bahtera rumah tangga, dan menjalani sisa hidup bersama. Dalam pencarian ini, banyak yang menjadikan doa sebagai sarana untuk memohon petunjuk dan pertolongan dari Sang Pencipta. Salah satu untaian doa yang sering terucap, baik dalam hati maupun lisan, adalah harapan agar "jika dia adalah jodohku, dekatkanlah."
Doa ini mengandung esensi ketawakkalan (berserah diri) kepada Allah SWT, sambil tetap berusaha dan memohon. Ini bukan sekadar harapan pasif, melainkan permohonan aktif yang disertai dengan keyakinan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya. Ketika seseorang mengucapkan doa ini untuk sosok tertentu, implikasinya adalah:
Doa ini sering kali diucapkan ketika seseorang mulai memiliki perasaan atau ketertarikan pada seseorang. Ada perasaan kuat bahwa orang tersebut memiliki potensi untuk menjadi pendamping hidup, namun keraguan dan ketidakpastian tetap ada. Melalui doa "jika dia jodohku dekatkanlah," seseorang menyerahkan sepenuhnya keputusan akhir kepada Allah, sambil berharap orang tersebut menjadi pilihan terbaik untuknya.
Konsep jodoh dan anjuran untuk berdoa tercermin jelas dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits. Meskipun tidak ada ayat spesifik yang berbunyi persis "jika dia jodohku dekatkanlah," namun banyak ayat yang memberikan dasar pemahaman dan dorongan untuk memohon kepada Allah terkait pasangan hidup:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar-Rum: 21)
Ayat ini menegaskan bahwa pernikahan adalah salah satu tanda kebesaran Allah yang menciptakan rasa sakinah, mawaddah, dan rahmah (ketenangan, cinta, dan kasih sayang) di antara pasangan. Keinginan untuk mendapatkan pasangan yang mendatangkan ketentraman adalah hal yang wajar dan dianjurkan.
Selain itu, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berdoa. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 186, Allah berfirman:
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186)
Ayat ini menjadi pengingat bahwa Allah sangat dekat dan mengabulkan doa orang-orang yang memohon. Oleh karena itu, ketika seseorang berdoa "jika dia jodohku dekatkanlah," ia tengah menjalankan perintah Allah untuk berdoa dan memohon kepada-Nya.
Mengucapkan doa "jika dia jodohku dekatkanlah" sebaiknya dibarengi dengan niat yang tulus, keyakinan, dan usaha.
Dalam menjalani proses kehidupan, terutama dalam hal pencarian jodoh, doa "jika dia jodohku dekatkanlah" merupakan ungkapan kerinduan hati yang dibalut dengan kesadaran akan kebesaran dan kuasa Tuhan. Ini adalah cara untuk menyerahkan segala keraguan dan harapan kepada Sang Pemilik Kehidupan, sembari tetap berikhtiar dan memperbaiki diri. Semoga Allah SWT menganugerahkan pasangan hidup yang terbaik, membawa kebahagiaan dunia akhirat, dan menjadikan setiap langkah dalam pernikahan penuh keberkahan.