Siapa yang tidak suka batagor? Makanan kaki lima legendaris ini selalu menjadi favorit banyak orang. Perpaduan adonan ikan yang lembut, kulit pangsit renyah, tahu yang gurih, dan bumbu kacang yang kaya rasa, sungguh menggoda selera. Namun, kadang-kadang, batagor yang kita buat sendiri atau beli bisa terasa keras dan alot. Ini tentu mengurangi kenikmatan saat menyantapnya. Jangan khawatir! Ada banyak cara agar batagor Anda tidak keras dan selalu terasa lembut serta menggugah selera. Mari kita bongkar rahasianya.
Langkah pertama dan terpenting untuk menghasilkan batagor yang lembut adalah dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas. Kualitas bahan akan sangat memengaruhi tekstur akhir batagor Anda.
Setelah bahan-bahan terkumpul, teknik pengolahan adonan menjadi tahap krusial untuk mendapatkan batagor yang tidak keras.
Perbandingan antara ikan, tepung, dan bumbu lainnya sangat menentukan. Umumnya, komposisi yang baik adalah lebih banyak ikan dibandingkan tepung tapioka, agar rasa ikannya dominan dan teksturnya kenyal namun tetap lembut. Terlalu banyak tapioka bisa membuat batagor kenyal berlebihan, sementara terlalu banyak terigu bisa membuatnya keras.
Saat mencampur adonan, jangan mengaduk terlalu kuat atau terlalu lama. Pengadonan yang berlebihan dapat mengembangkan gluten dalam tepung terigu secara berlebihan, sehingga menghasilkan tekstur yang keras dan alot. Cukup aduk hingga semua bahan tercampur rata dan adonan kalis elastis.
Adonan batagor yang ideal tidak terlalu encer dan tidak terlalu keras. Adonan yang terlalu encer akan sulit dibentuk dan mudah hancur saat digoreng. Sebaliknya, adonan yang terlalu keras akan menghasilkan batagor yang alot.
Salah satu cara ampuh agar batagor tidak keras adalah dengan mengukusnya terlebih dahulu sebelum digoreng. Proses pengukusan ini membantu adonan matang secara merata dan menghasilkan tekstur yang lebih lembut di bagian dalam. Setelah dikukus, batagor biasanya akan terlihat lebih padat dan siap untuk digoreng.
Proses menggoreng seringkali menjadi biang kerok batagor menjadi keras. Perhatikan beberapa hal berikut:
Gunakan minyak goreng yang cukup banyak dan pastikan suhunya stabil. Jangan menggoreng batagor dalam minyak yang terlalu panas karena luarnya akan cepat gosong sementara dalamnya belum matang sempurna, atau malah menjadi keras. Gunakan api sedang. Untuk mengetesnya, masukkan sedikit adonan, jika langsung mengapung dan berbuih berarti minyak sudah cukup panas.
Proses penggorengan yang terlalu lama, terutama setelah batagor dikukus, akan membuat kadar air dalam adonan menguap berlebihan, sehingga menghasilkan batagor yang keras. Goreng hingga kulit pangsit dan bagian luarnya berwarna keemasan dan renyah, namun jangan sampai terlalu kering.
Setelah digoreng, tiriskan batagor di atas rak kawat atau tisu dapur untuk menyerap kelebihan minyak. Meniriskan dengan benar membantu menjaga kerenyahan kulitnya tanpa membuat bagian dalamnya menjadi lembek atau berminyak.
Selain digoreng, batagor juga bisa dinikmati dengan cara lain yang mungkin membuat teksturnya lebih lembut.
Bagi Anda yang tidak terlalu suka makanan berminyak atau menghindari tekstur yang terlalu renyah, batagor kukus bisa menjadi alternatif. Batagor yang dikukus memiliki tekstur yang sangat lembut dan kenyal.
Beberapa penjual batagor juga menawarkan opsi dibakar. Proses pembakaran memberikan aroma smoky yang khas dan tekstur yang sedikit berbeda, namun tetap menjaga kelembutan adonan utamanya.
Membuat batagor yang lembut dan menggugah selera bukanlah hal yang mustahil. Kuncinya terletak pada pemilihan bahan yang segar, pengolahan adonan yang tepat, dan teknik menggoreng yang benar. Dengan memperhatikan setiap detail mulai dari pemilihan ikan hingga suhu minyak, Anda dapat menyajikan batagor yang selalu lezat, tidak keras, dan disukai oleh keluarga. Selamat mencoba dan nikmati kelezatan batagor buatan sendiri!