Adzan adalah seruan agung yang menandai dimulainya waktu shalat fardhu lima waktu. Lafaz adzan memiliki kekhususan dan tata cara yang harus dipenuhi agar sah. Seruan ini tidak hanya memberitahu umat Muslim kapan harus berkumpul untuk shalat, tetapi juga menjadi syiar tauhid di muka bumi. Muadzin (orang yang mengumandangkan adzan) memegang posisi mulia karena menjadi penyambung antara waktu duniawi dan panggilan ilahi.
Mempelajari bacaan adzan dengan benar sangat penting, termasuk pengucapan setiap kalimatnya. Selain adzan, terdapat juga iqamah, yaitu seruan singkat yang dikumandangkan sesaat sebelum shalat berjamaah dimulai. Kedua lafadz ini memiliki susunan kalimat yang sedikit berbeda, dan keduanya memiliki kedudukan penting dalam tata cara pelaksanaan shalat.
Berikut adalah susunan bacaan adzan yang umum digunakan di Indonesia:
Perlu dicatat bahwa terdapat beberapa perbedaan dalam pengulangan lafadz tertentu pada adzan:
Lafaz "Allāhu akbar" pertama kali diucapkan empat kali (dua kali dua kali). Kemudian lafaz "Hayya 'alash shalāh" dan "Hayya 'alal falāh" diucapkan dua kali.
Khusus pada adzan Subuh, setelah lafaz "Hayya 'alal falāh" ditambahkan bacaan berikut sebanyak dua kali:
Setelah lafaz tambahan Subuh ini, muadzin kembali mengucapkan "Allāhu akbar" dua kali, dan diakhiri dengan "Lā ilāha illallāh".
Iqamah memiliki susunan yang hampir identik dengan adzan, namun terdapat satu kalimat tambahan yang diletakkan setelah "Hayya 'alal falāh". Dalam iqamah, pengucapan setiap kalimat umumnya dilakukan hanya satu kali, kecuali takbir pembuka dan penutup.
Perbedaan utama terletak pada lafaz:
Lafaz "Qad qāmatis shalāh" ini diucapkan dua kali sebagai penanda bahwa shalat berjamaah akan segera dimulai dan seluruh jamaah harus bersiap-siap berdiri untuk shalat.
Setelah adzan selesai dikumandangkan, dianjurkan bagi setiap Muslim untuk membaca doa khusus sebagai ungkapan penerimaan dan penghormatan terhadap panggilan tersebut. Doa ini merupakan bentuk permohonan agar Rasulullah SAW diangkat pada kedudukan tertinggi (wasilah) di akhirat.
Memahami dan mengamalkan bacaan adzan serta doa setelahnya merupakan bagian integral dari ibadah sehari-hari seorang Muslim, memperkuat hubungan spiritual setiap lima waktu.